JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak tak memungkiri bila Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, pernah diundang olehnya dalam sebuah diskusi.
Hal itu disampaikan Dahnil, menanggapi pernyataan Ahok yang mengaku kenal baik dengan Dahnil, dalam persidangan yang menyeretnya dengan dakwaan telah menista agama. (Baca: Ahok Sok Kenal Sok Dekat (SKSD), Ini Tanggapan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)
“Pemuda Muhammadiyah pernah mengundang saudara Ahok dalam diskusi Madrasah Antikorupsi di Menteng Raya 62, dua tahun lalu, tepatnya tanggal 12 April 2015, bersama Walikota Cilegon Iman Aryadi, Koordinator ICW Ade Irawan dan saya sendiri sebagai Pembicara saat itu,” kata Dahnil Anzar Simanjuntak dalam rilisnya, Selasa (10/1/2017).
Tetapi, Dahnil membantah bila dirinya telah menobatkan Ahok secara resmi sebagai model kepala daerah anti korupsi.
“Namun Pemuda Muhammadiyah melalui Madrasah Antikorupsi yang berkomitmen merawat Budaya antikorupsi melalui pendidikan Antikorupsi untuk kaum muda, tidak pernah menobatkan secara resmi Ahok sebagai tokoh atau kepala daerah yang pantas menjadi model antikorupsi seperti yang disampaikan oleh saudara Ahok. Saya hanya menyampaikan kepala daerah perlu mencontoh Ahok terkait dengan keberanian melawan potensi korupsi yang mungkin dilakukan oleh DPRD pada saat itu terkait dengan kasus UPS,” ujar Dahnil.
Dahnil kemudian sadar dan diingatkan berbagai pihak agar tidak terkecoh dengan pencitraan Ahok, ketika belakangan mencuat indikasi dugaan korupsi pada kasus reklamasi dan Rumah Sakit Sumber Waras.
“Walaupun pada akhirnya saya dan kawan-kawan Madrasah Antikorupsi merasa terkecoh dengan model pencitraan Ahok, alhamdullilah saya dan kawan-kawan masyarakat sipil antikorupsi diingatkan oleh banyak pihak terkait Ini, sehingga kami sama sekali tidak berkenan lagi menghubungkan Ahok dengan komitmen antikorupsi karena kami nilai faktanya justru sebaliknya. Jadi, bagi kami, Pemuda Muhammadiyah dan Madrasah Antikorupsi, saat Ini Ahok sama sekali bukan model kepala daerah yang antikorupsi,” ungkapnya.
Oleh sebab itu Dahnil kembali menegaskan tidak ada kaitannya dengan pelaporan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, yang diwakili pelaporannya oleh Pedri Kasman selaku Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah. [AW]