SUKOHARJO (Panjimas.com) – Perhatian Endro Sudarsono, Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) kepada keluarganya tak terbendung, dari balik terali besi Polda Jawa Tengah (Jateng). Meski Endro sebagai petinggi LUIS yang dikenal tegas saat nahi munkar, namun pria yang berprofesi sebagai guru matematika ini sangat lembut kepada keluarganya.
Wajar jika kerinduan menghampirinya, jarak Solo-Semarang yang cukup jauh, dari dalam tahanan Polda Endro selalu terbayang anak-anaknya.
Fadia (6), Fathin(4), dan Adib(1,5), ketiga anak Endro masih membutuhkan sosok ayah yang selalu mengajak jalan-jalan di tengah kesibukannya mengajar di pondok, mengurusi aktivitas LUIS dan terkadang memberikan tambahan pelajaran bagi anak sekolah lainnya.
Istri Endro, Erma Sri Harjanti faham betul kesibukan suaminya. Namun dia tidak banyak protes dengan aktivitas Endro di LUIS. Apalagi saat ini Endro tengah mendekam di balik penjara, Erma menyadari bahwa itulah resiko perjuangan.
Erma sebelum menjenguk suaminya di Polda Jateng pernah mendapatkan pesan dari pengacara yang mendampingi suaminya saat proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Kata Erma, Endro selalu menanyakan keadaan anak-anaknya terutama Adib, anak lelaki yang paling kecil. Kerinduan menggendong dengan selendang sambil menyuapi nasi menjadi kesan tak terlupakan.
“Alhamdulillah Abi sehat wal afiat di Polda Jateng, Abi dan kawan-kawan tidak menyangka kalau akhirnya Abi ditahan, berpisah untuk sementara dengan keluarga,” ucap Erma menirukan pesan Endro, jumat (6/1/2017).
Erma mengatakan bahwa setiap kegiatan LUIS, suaminya selalu dengan langkah prosedur hukum yang berlaku. Namun entah mengapa kali ini terkait Social Kitchen, suaminya dan tokoh LUIS lainnya ikut ditahan.
“Abi dan kawan-kawan tidak pernah merusak, tidak pernah menganiaya saat di Social Kitchen, atau di tempat lain. Ummi yang sabar, mbak Fadia dan mbak Fathin jangan nakal, dik Adib tambah gedhe tambah pinter,” ujar Erma meneruskan pesan Endro.
Erma juga tahu jika suaminya merasa rindu dengan anak-anaknya, hingga saat membesuk pertama kali, dia sempatkan membawa nasi untuk memberi kesempatan Endro menyuapi anak kecilnya Adib. Tapi usaha itu sia-sia mana kala semua barang bawaan tidak boleh masuk ke ruang besuk. (SY)