JAKARTA (Panjimas.com) – Usaha para Loyalis Zhong Wan Xie alias Ahok dalam membikin-bikin isu baru untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari sidang kasus Ahok penista agama sekaligus memfitnah FPI tak henti-hentinya terus dilakukan.
Seorang pendukung Ahok bernama Widodo, tak ada angin tak ada hujan di malam hari tepatnya pada Jum’at malam 6/1/2017 sekitar pukul 21.00 WIB mendatangi Laskar FPI di simpangan Jelambar Jakarta Barat dekat Posko FPI, lalu menantang berkelahi duel satu lawan satu Laskar FPI.
Awalnya Laskar FPI kaget karena tiba-tiba didatangi dan ditantang berantem oleh Widodo yang juga mengaku sebagai kader PDIP.
Namun karena ditantang dan umat Islam diajarkan untuk tidak mundur apabila diserang, akhirnya tantangan itu dipenuhi oleh Ustadz Muhammad Irfan, Qoid LPI (Laskar Pembela Islam) Kecamatan Grogol Petamburan.
Namun tak sesuai harapan sang penantang, Ustadz Irfan ternyata terlalu sulit untuk dikalahkan. Dalam duel satu lawan satu yang tidak seimbang ini Widodo keok kalah sampai babak belur dan kemudian ia pun langsung kabur.
Tak dinyana, Widodo kabur ternyata bukan sembarang kabur. Ia kemudian menuju kantor polisi untuk mengadu dan menebar fitnah bahwa telah dikeroyok oleh 10 orang Laskar FPI! Waduh…
Berikut pernyataan Ustadz Novel Bamukmin Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta tentang kasus tersebut:
“Tidak ada pengeroyokan yang ada satu lawan satu. Namanya Ustadz Muhammad Irfan, Qoid LPI (Laskar Pembela Islam) di Kecamatan Gropet (Grogol Petamburan). Ada saksi warga sekitar yang melihatnya,” kata Ustadz Novel kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (7/1/2017).
Ustadz Novel mengatakan, perkelahian itu terjadi usai waktu Isya, Jum’at (6/1/17) dan merupakan buntut dari insiden di siang hari saat rombongan calon wakil gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat melewati tempat berkumpul anggota FPI di Jelambar.
“Kronologinya, kami kumpul di posko. Dia lewat mampir ke kami, tapi kami tidak mau. Kami bilang lewat saja Pak, tidak usah salaman apalagi mampir soalnya ada media. Takutnya nanti kami dibilang nyambut lagi. Lalu ada yang bilang haram, kubu dia malah bilang tidak haram. Spontan kami bangun semua,” kata Novel berdasarkan laporan dari anak buahnya bernama Hisam Ibnu yang berada di lokasi kejadian.
Kasus tersebut kini sudah ditangani oleh Polres Jakarta Barat.
“Sekarang sedang kita tangani. Sementara ini divisum dan kemungkinan dirawat,” kata Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie dilansir dari detikcom. [AW/FPI]