BEIRUT (Panjimas.com) – Kepolisian Libanon telah menembak mati anggota Syiah Hezbollah diduga setelah ia mencoba untuk merampok sebuah bank di ibukota Beirut, demikian menurut media lokal dan para aktivis di media sosial.
Pelaku perampokan, diidentifikasi sebagai Abbas Ali Ziaytar, Ia berusaha merampok sebuah cabang Bank Itimad di Beirut awal pekan ini, sebelum Ia dan kaki tangannya dibekuk oleh polisi.
Middle East Monitor, telah melihat rekaman video yang menunjukkan Ziaytar berbaring di tanah dengan luka tembak tunggal tepat di bawah lehernya.
Anggota Syiah Hezbollah itu masih bernapas dan dalam rekaman berikutnya tampak Ia dengan segera diberikan pengobatan oleh pasukan keamanan Libanon.
Ziaytar, berusia 22 tahun dan berasal dari Baalbek, Ia akhirnya meregang nyawa setelah akibat luka-luka yang dideritanya.
Menurut media Libanon “Janoubia”, yang berfokus pada berita-berita dari selatan Libanon di mana kelompok militan Syiah Hizbullah adalah yang terkuat, menyebutkan bahwa Ziaytar telah melakukan perjalanan ke Suriah berkali-kali untuk bertempur di sisi Diktator rezim Syiah Nushairiyah, Bashar Al-Assad.
Beberapa media Libanon memberitakan kisah perampok bank anggota Hezbollah yang dibunuh itu, akan tetapi beberapa saat kemudian media-media Libanon segera menghentikan arus pemberitaan perampok bank itu, setelah pelaku Abbas Ali Ziaytar dikonfirmasi berhubungan dengan kelompok Syiah Hezbollah oleh beberapa sumber.
Lebanon MTV merupakan salah satu dari media yang menghapus cerita perampok bank Hezbollah itu.
“Janoubia” juga mengatakan bahwa Hezbollah merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah lama memberhentikan Ziaytar dari kelompok jihad Syiah karena “alasan perilaku”.
Namun, mengingat usia muda Ziaytar dan fakta bahwa perang saudara Suriah telah berlangsung sejak tahun 2011, terdapat spekulasi kuat bahwa Ziaytar adalah anggota aktif dari Syiah Hezbollah pada saat pembunuhannya akibat perampokan bank di Beirut itu, atau dia hanya baru-baru ini meninggalkan kelompok Proxy Iran itu.
Hezbollah, yang didukung dan disokong penuh oleh kekuatan regional Syiah Teheran, adalah yang paling kuat dari semua faksi di Libanon. Hal ini sangat terlihat dalam perang sipil Suriah.
Hezbollah mendukung secara penuh tujuan strategis Iran di Suriah, terutama dalam konflik yang telah menewaskan setengah juta jiwa itu. [IZ]