SOLO (Panjimas.com) – Muallaf Center Solo Raya (MCS), wadah bagi seseorang yang baru masuk Islam dan mendalami agama Islam memberikan dukungannya kepada Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Nadiyanto, Ketua MCS merasa salut dengan perjuangan LUIS selama berkiprah di Soloraya.
“LUIS sendiri saya salut dengan amar ma’ruf nahi munkar mereka. Kalau amar ma’ruf mungkin banyak yang sanggup melakukan, tapi untuk nahi munkar, itu sedikit,” katanya saat ditemui Panjimas di Sumber, Banjarsari, Solo, rabu (4/1/2017).
Menurut Nadiyanto, LUIS dalam bertindak selalu mengedepankan prosedur hukum yang berlaku. Polisi dalam merespon laporan terkadang kurang cepat, hal ini membuat LUIS bergerak menyikapi penyakit masyarakat (Pekat) lebih cepat. Meski demikian LUIS tetap akan melaporkan temuannya kepada pihak berwajib.
“Mereka itu tidak sembarangan, selalu sesuai prosedur dengan melapor Polisi. Hanya terkadang mereka (Polisi) kurang respon atau lamban saya juga tidak tahu. Akhirnya LUIS sendiri yang maju,” ujarnya.
Terkait proses hukum tokoh-tokoh LUIS yang ditangkap Polda Jawa Tengah, Nadianto menilai tuduhan yang ditujukan LUIS tidak tepat.
“Kalau LUIS dituduh dengan perusakan saya pikir ini tuduhan yang mengada-ada dan kalau membiarkan itu, Polisilah yang lebih tepat untuk itu, karena itu kewenangan mereka,” tegasnya.
MCS selama ini ikut berjuang dalam membentengi umat dari kristenisasi dan mendakwahkan tauhid Islam, sehingga berharap banyak orang kafir yang masuk kedalam Islam. Bersama LUIS, MCS sama-sama berjuang amar ma’ruf nahi munkar dalam membentengi umat dari pemurtadan salah satunya adanya pendirian Rumah Sakit Siloam Solo.
“Saya mendukung program dari LUIS terutama amar ma’ruf nahi munkar, meski tokohnya ditangkap saya berharap ada penerus-penerusnya yang selalu melanjutkan misi ini, karena ini perintah agama,” pungkasnya. (SY)