SUKOHARJO (Panjimas.com) – Sebelas Pemuda aktivis nahi munkar ditangkap Polda Jawa Tengah (Jateng) pada Selasa (3/1/2017) pagi. Mereka dituduh melakukan sweeping di AW Resto, Intanpari, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar dua minggu lali.
Diantara mereka yang ditangkap Polda Jateng yakni, Didik Fitnes, Agus Burhan, Zunianto Kempes, Sholeh Sihol, Fadli, dan Basuki. Mereka ditangkap Polda Jateng dalam waktu hampir bersamaan. (Baca: Lagi, Polda Jateng Tangkap 11 Orang Diduga Terlibat Aksi Nahi Munkar di AW Resto Karanganyar)
Menurut Siti Rahayu, Ibu Agus Burhan, kedatangan Polda Jateng sekitar pukul 03:30 WIB dengan banyak personil sekitar 4 mobil dan membawa senjata laras panjang. Meski tidak ada Surat penangkapan, kata Rahayu, Agus tetap digelandang menuju Polda Jateng, Semarang.
“Itu sekitar jam setengah empat, gedor-gedor pintu keras banget. Mas Agus-mas Agus, siapa itu saya lihat kok banyak banget. Saya bangunkan Agus, Gus ada yang cari kamu, ternyata kok sudah di dalam situ. Masuk lewat mana saya tidak tahu,” kata bu Rahayu.
Kesaksian Rahayu dibenarkan Nurhayati, tetangga yang rumahnya tepat di depan rumah Agus. Dia mengatakan bahwa Polisi ada yang keluar lewat jendela. Dan cara menggedor pintu dirasa sangat keras hingga tidurnya terganggu.
“Rumah saya disitu, kedengeran waktu saya tidur. Suami saya mau lihat tidak boleh kan ada yang di depan rumah saya juga, ‘Masuk saja pak, masuk aja, jadi tidak boleh keluar’ Saya lihat dari jendela itu ada Polisi yang keluar loncat dari jendela rumah Agus,” kata Nurhayati.
Sementara itu, Kus Rini, Kakak Zunianto Kempes mengatakan keluarga merasa syok atas penangkapan adiknya, Zunianto. Kedatangan satu mobil Polda Jateng waktu shubuh di mana orang yang shalat pun belum pulang.
“Ada satu rombongan mobil datang kesini, katanya mau nemui adik saya. Kebetulan adik saya tidak di rumah, dia nungguin kakak saya yang sedang sakit di Rumah Sakit Kustati, dia tidur disana semalam,” katanya.
Rini melanjutkan jika adiknya diambil Polda Jateng saat di Rumah Sakit Kustati, karena sedang jaga kakanya yang sakit. Tidak ada Surat Penangkapan yang diterima Keluarga Zunianto, Kata dia, Polisi berkilah akan memberikannya menyusul.
“Jadi mereka ngambil adik saya di Rumah Sakit, sekitar jam limanan itu dibawa kesini ngambil barang bukti baju-baju katanya dipakai peristiwa itu, sama sepeda motor. Katanya Surat Penangkapan menyusul, saya sudah menanyakan surat penangkapannya mana pak, nanti menyusul katanya begitu,” ujarnya. (SY)