SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Zunianto pemuda yang baru enam bulan pulang dari Hongkong untuk merubah kebiasaan hidup menjadi aktifis Islam dan taat beribadah diciduk Polda Jawa Tengah (Jateng), Selasa (03/01).
Zunianto ditangkap karena dituduh ikut dalam aksi mendatangi AW Resto di Intanpari, Tasikmadu, Karanganyar dua minggu lalu. Dirinya ditangkap saat sedang menjaga kakaknya yang sakit di Rumah Sakit (RS) Kustati.
Kus Rini kakak Zunianto mengatakan bahwa adiknya baru saja pulang dari Hongkong. Selama di rumah baru menemukan teman yang cocok dalam menimba ilmu agama.
“Habis merantau itu mas, dari Hongkong, jadi tukang kebun gitu, ikut juragan saya dulu. Dia baru di rumah baru enam bulan, Juni kemarin baru pulang. Terus baru itu nemu teman yang cocok, gabung ikut pengajian,” katanya.
Rini menilai adiknya yang dulu termasuk anak yang nakal di kampungnya, namun dia memastikan sepulang dari Hongkong, adiknya ingin berubah dengan mendalami ilmu agama dan menjadi orang yang taat beribadah.
“Dia merasa hidup yang dulu-dulu kayak gak bener. Dia pingin merubah hati, merubah kelakuan. Pulang dari Hongkong ingin memperdalam agamanya. Kemarin juga ikut pengajian di masjid MUI Semanggi (Deklarasi ANNAS),” ujarnya.
Rini menceritakan kronologi penagkapan adiknya, 4 mobil dari Polda Jateng menggelandang adiknya ke rumah untuk mengambil barang bukti baju dan motor saat digunakan beramar makruf nahi munkar di AW Resto.
“Ada satu rombongan mobil datang kesini, katanya mau nemui adik saya. Kebetulan adik saya tidak di rumah, dia nungguin kakak saya yang sedang sakit di Rumah Sakit Kustati, dia tidur disana semalam,” katanya.
“sekitar jam limaan dibawa kesini ada empat mobil, ngambil barang bukti baju-baju, sama motor,” imbuhnya.
Saat ini keluarga Zunianto merasa bingung apa yang akan dilakukan. Tak ada surat penangkapan yang dilayangkan Polda Jateng, dia berharap ada informasi yang bisa dimintai keterangan akan keberadaan adiknya.
“Saya sudah menanyakan Surat Penangkapannya tapi katanya menusul, nanti kalau tidak terlibat pemukulan akan segera dilepas. Kita gak tahu dibawa kemana soalnya mereka cuma mengatakan dari Polda. Saya gak tahu adik saya mau dibawa kemana soalnya kejadian di Karanganyar,” keluhnya. (SY)