KARANGANYAR (Panjimas.com) – Aparat kepolisian kembali melakukan penangkapan terhadap 11 orang aktivis Islam yang diduga telah melakukan aksi nahi munkar di AW Resto Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kesebelas tersangka tersebut ditangkap oleh gabungan petugas Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah dan Polres Karanganyar yang kemudian langsung dibawa ke markas Polda Jawa Tengah di Semarang, pada Selasa (3/12/2016). Mereka diantaranya adalah:
- Joko Sumanto, Kra 30 Juni 1974, Wiraswasta, Btt. Dk. Nglano kulon rt 05 / rw 02, Pandeyan, Tasikmadu, Kra.
- Basuki , Kra 27 Sep 1974, Wiraswasta, Btt. Badran Baru, Rt 08 / 09 , Papahan, Tasikmadu Kra.
- Paryanto, Sukoharjo 7 Nov 1977, Swasta, Btt Klegangan Rt 03 / 01, Genengsari Polokarto Skh.
- Sehol Akbar aks Sholeh Mujahid, Sukoharjo, 5 februari 1998, buruh, btt. Blimbing Wonorejo Rt 4 / 4 kec. Polokarto, Sukoharjo.
- Agus Burhan als Agus Tahu, Skh 6 Agustus 1982. Wiraswasta, btt. Wonorejo rt 5 / 2, polokarto, Sukoharjo.
- Basuki als Thebos , Skh 7 Maret 1977, Wiraswasta, btt. Kemplong rt 04 rw 06, Cengkol Mojolaban Sukoharjo.
- Fadli Hasim, Skh 7 Juli 1998, pengangguran, Blimbing Rt 3 Rw 4 Wonorejo Polokarto Ska.
- SUNARDI , Kra 18 Agts 1973, buruh, btt. Manggis rt 4 rw 12, Lalung, Karanganyar.
- Dedi setiawan , Kra 31 05 1980, wiraswasta, btt. Suruhkalang rt 2 rw 01, Suruhkalang Jaten Karanganyar.
- YUNIARYO als Kempes , Skh 20 Juni 1983, Buruh, btt. Blimbing Rt 01 / 5 Wonorejo Polokarto Sukoharjo.
- Sugiyarno als Nolah , Wonogiri 18 Mei 1975, pekerjaan LSM LPPNRI, lembaga pemantau penyelenggara negara republik Indonesia. Btt. Ngampel rt 06 / 14 Gintung Mojogedang, Kra.
Dari informasi yang dihimpun, kesebelas aktivis Islam tersebut dijerat dengan Pasal 169 KUHP tentang permufakatan untuk berbuat jahat serta Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan.
Menurut aparat kepolisian, 11 orang tersebut diduga terlibat penganiayaan terhadap anggota DPRD Kabupaten Karanganyar dari Fraksi Golkar, Agustina Wawan Mulyadi, pemilik AW Resto Tasikmadu, Karanganyar, yang terjadi pada 19 Desember 2016. [AW/dbs]