SOLO (Panjimas.com) – Tokoh ulama senior Solo, KH Drs. Abdullah Manaf Amin memberikan taushiyah dalam Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syaih (ANNAS) Solo Raya, di Masjid Jami’ MUI, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. Beliau menjelaskan kekonyolan orang-orang Syiah pada masa sahabat hingga terdeteksi setelah kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
Ustadz Manaf -panggilan akrabnya- mengatakan orang Syiah dalam memegang kitab suci tidak meyakini Al Quran yang sampai saat ini dijaga keasliannya oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka meyakini kitab lain yang ditulis Ali sesuai versi mereka sendiri.
“Jadi kitab sucinya orang Syiah itu apa ya? Kitab suci mereka adalah Al Quran yang ditulis oleh Ali bin Abi Thalib versi mereka. Ini hadist shohih rowahu demit, ‘an Gendruwo, artinya itu berita bohong tidak ada sumbernya,” katanya dihadapan ribuan umat Islam Soloraya, ahad (1/1/2017).
Agama yang tidak memiliki kitab suci adalah Agama Syiah, mereka memusuhi ahlus sunnah dan mengolok-olok kitab suci Al Quran, anehnya dengan dalih kitab sucinya dibawa sembunyi imam mereka di gua, saat ini mereka pakai Al Quran juga. Kata ustadz Manaf ini ajaran agama yang aneh dan satu-satunya agama tanpa kitab suci.
“Satu-satunya agama yang tidak mempunyai kitab suci, yang menggunakan kitab suci musuh bebuyutan mereka, ahlus sunnah wal jama’ah. Sementara kitab yang dibawa imam mereka yang sembunyi di gua, belum dibawa keluar, kami jadikan kitab suci yang palsu ini kitab suci kami, ini orang Syiah,” ujarnya.
“Kalau kita punya prinsip tidak ada rotan, akar pun berguna. Tapi orang Syiah, tidak ada madu, racun pun berguna, innalillahi. Tidak ada kopi, baygon pun berguna,” imbuhnya. (SY)