GAZA, (Panjimas.com) – Lebih dari 3.400 warga Palestina telah tewas di Suriah sejak konflik di negara itu meletus hampir enam tahun lalu, demikian merujuk dokumen yang disusun oleh sebuah LSM, Kelompok Aksi untuk Palestina di Suriah (Action Group for Palestinians of Syria).
Dalam laporan yang diterbitkan LSM Action Group for Palestinians of Syria pada hari Ahad (18/12) 2 pekan lalu, Lembaga itu telah mendokumentasikan kematian 3.411 warga Palestina, termasuk diantaranya 455 wanita, selama konflik berlangsung di Suriah, seperti dilansir Anadolu.
Menurut laporan itu, sebagian besar kematian disebabkan oleh tembakan artileri, bentrokan bersenjata antara pihak-pihak yang berperang, blokade yang dikenakan rezim Assad di beberapa wilayah kubu Oposisi, dan tenggelamnya kapal penuh berisi para pengungsi yang melarikan diri.
Laporan Action Group for Palestinians of Syria ini mencatat bahwa, sepanjang perjalanan konflik 6 tahun itu, sebanyak 1.277 warga Palestina telah tewas di kamp pengungsi Al-Yarmouk Suriah, yang terletak di sebelah selatan ibukota Damaskus.
Action Group for Palestinians of Syria terus mendesak organisasi-organisasi internasional untuk segera memberikan perawatan dan perlindungan yang memadai bagi para pengungsi Palestina di Suriah.
Menurut perkiraan PBB, saat ini masih terdapat 450.000 pengungsi Palestina di Suriah, sebagian besar dari mereka memerlukan bantuan medis.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” (Arab Spring).
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]