DOHA, (Panjimas.com) – Media terkemuka Timur Tengah, Al Jazeera News Network beberapa waktu lalu telah meminta pihak berwenang Mesir untuk membebaskan jurnalisnya, Mahmoud Hussein yang ditangkap di Kairo atas “tuduhan palsu”.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Ahad (25/12), Al Jazeera News Network menyatakan bahwa “Al Jazeera beranggapan semua tuduhan terhadap Hussein, termasuk tuduhan-tuduhan yang mungkin saja ditambahkan nanti, merupakan hasil dari praktik yang melanggar norma-norma dan konvensi internasional, dan, sayangnya, itu berlaku di Mesir sebagaimana dipaparkan oleh organisasi-organisasi hak asasi manusia”, dikutip dari Middle East Monitor.
“Mahmoud Hussein bekerja sebagai produser berita di Al Jazeera, Ia bukanlah Direktur Departemen Koresponden ‘sebagaimana pernyataan yang diklaim (Mesir),” tulis Al Jazeera melalui rilisnya.
Tentang bagaimana wartawannya ditangkap, Al Jazeera mengatakan: “Dia (Hussein) melakukan perjalanan ke negaranya untuk menghabiskan liburan bersama dengan keluarganya. Dia yakin dengan perkerjaanya dan profesionalismenya.”
Menyangkal tuduhan pemerintah Mesir, Al Jazeera juga mengatakan, “Jika Ia terlibat dalam kegiatan-kegiatan ilegal, dia tidak akan melakukan perjalanan ke Mesir.”
Al Jazeera mengatakan Pihaknya menganggap otoritas Mesir bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan kepada jurnalisnya, Al Jazeera juga menekankan bahwa aktivitas Hussein mengadopsi kebijakan editorial secara profesional tanpa memihak apapun dan tidak menanggung permusuhan apapun, kepada siapapun ataupun negara.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengklaim dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah memantau kegiatan-kegiatan ilegal yang dilakukan oleh Al Jazeera di Mesir, termasuk hasutan untuk penghasutan dalam negeri melalui liputan media, dan oleh karena itu, otoritas menangkap salah satu operatornya, Mahmoud Hussein. [IZ]