SUKOHARJO (Panjimas.com) – Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, menggelar Reuni Akbar dan Muktamar Alumni ke – 4 bersama Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Ustadz Bachtiar Nasir, Sabtu (24/12/2016).
Diikuti hampir ribuan peserta alumni baik ikhwan dan akhwat, membuat suasana pondok ramai dan semarak. Ustadz Muhammad Sholeh Ibrahim, salah satu pengurus Ponpes Al Mukmin Ngruki berharap mantan santri Al Mukmin tetap mengakui almamaternya dan mempunyai bentuk ukhuwah yang nyata.
“Setiap lima tahun ini digelar dan sudah yang ke 4. Saya kira tidak ada yang istimewa hanya kita punya rencana untuk bisa menyatukan tulang-tulang yang berserakan. Dan kita datangkan ustadz Bachtiar itu karena beliau bisa menyatukan dan mempereratkan saudara-saudara kita,” ujarnya saat ditemui Panjimas.com.
Sementara itu, Ustadz Bachtiar dalam taushiyahnya di hadapan Alumni Al Mukmin Ngruki menceritakan saat diminta pendapat salah satu orang yang meminta nasehat karena merasa telah dilenakan dengan dunia. Meski begitu cerita ini dia maksudkan juga bagi Alumni Al Mukmin yang saat ini tenggelam karena distigmakan bahwa Ponpes Almukmin sebagai sarang teroris.
“Jihad itu nggak ada ruginya sedikitpun, saya nggak bicara ayat tapi bicara fakta. Saya cerita, untuk menghantam hubbud dunya (cinta dunia), saya bilang dalam perspektif dunia yang namanya berjihad, kalau nggak berbenturan fisik dapat al anfal, apa itu? rampasan perang,” katanya.
Ustadz Bachtiar melanjutkan ceritanya, bahwa sebelum Aksi 411, ada yang mencoba menyuap Habib Rizieq Syihab jika mau membatalkan aksi tersebut bisa memperoleh tanah beserta suratnya.
“Habib Rizieq itu, kalau mau gagalin 411 dapat tanah sekian puluhan hektar beserta sertifikatnya. Mulai dari tekanan, ancaman sampai iming-iming cash money. Kalau berjihad dan terjadi benturan fisik dapat ghonimah, rampasan perang karena berperang,” ucapnya.
Ustadz Bachtiar mengatakan bahwa salah satu pakar Ekonomi Indonesia berujar di Grup Forum Discution Ekonomi, semua gedung di Tamrin, Sudirman, Jakarta itu ilegal. Sedang menurut dia, Pulau Reklamasi dari A sampai Q adalah ilegal.
“Kalau saya bilang semua pulau A reklamasi sampai pulau Q walapun ada mentrinya, siapa namanya? Wah takut nih nyebut namanya? Dia nuduh Habib Rizieq itu Islam Radikal, padahal dia yang Kristen Radikal,” teriaknya
Ustadz Bachtiar berpesan pada Alumni Al Mukmin Ngruki untuk bangkit, tidak hanya diam jika mendapat serangan stigma negatif dari musuh-musuh Islam.
“Jangan mau kamu terus dituduh,memangnya dia yang produksi kebenaran. Anda alumni Ngruki dituduh semua Alumni Ngruki Radikal diam saja, semua alumni Ngruki teroris, anda diam. Bangkit 2016, dialah yang Kristen Radikal, buat gambar! Tulis! Baru kita cek ke hukum, meja hijau, siapa yang radikal kita lihat buktinya. Siapa yang merah putih sesungguhnya? Disitu buka-bukaan,” tandasnya. [SS]