SEMARANG, (Panjimas.com) – Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono meminta Diskotik Social Kitchen, di Solo agar ditutup. Pihaknya sudah meminta Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo untuk menutup diskotik yang meresahkan warga.
“Agar imbang. Mereka menyalahi jam operasional dan menjual miras,” kata Condro, di Semarang, Jumat (23/12).
Hal itu disampaikan Condro terkait adanya sweeping oleh ormas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) karena tempat tersebut menjual minuman keras dan melanggar jam buka restoran yang telah ditentukan.
Puluhan orang itu datang mengendarai sepeda motor dan langsung masuk, lalu melakukan perusakan barang dan memukuli sejumlah pengunjung restoran.
Beberapa pengunjung restoran bahkan sempat dibawa ke rumah sakit.
Namun, pihak LUIS membantah terlibat perusakan barang dan penganiayaan. Humas LUIS Endro Sudarsono mengaku datang dengan sejumlah anggota LUIS mengendarai mobil untuk memberikan surat permintaan audiensi dengan manajemen restoran.
Polisi sendiri sudah menahan 8 orang terkait aksi tersebut.
Kapolda menyatakan pihaknya berupaya memisahkan LUIS dengan ormas Islam yang lain, terutama tokoh agama yang tergabung dalam Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS). Kepada para tokoh DSKS, sebut Condor, pihaknya menjelaskan kronologi mengapa polisi menangkap para pelaku sweeping.
“Mereka seolah pahlawan memberantas kemaksiatan. Kita sampaikan faktanya dia sweeping, tidak saja merusak, tapi (sudah) menganiaya,” kata dia,
Menurut Kapolda, akibat penganiayaan itu setidaknya ada sembilan korban luka, dengan lima perempuan dan empat laki-laki. [TM/kompas]