ALEPPO, (Panjimas.com) – Konvoi 46 bus yang membawa warga Aleppo telah tiba di wilayah pedesaan barat pada Senin (19/12).
Sumber tersebut mengatakan bahwa para pengungsi dari Aleppo timur kini telah tiba di Distrik Al-Rashdeen di pinggiran barat kota, dengann konvoi sebanyak 46 bus.
10 bus lain yang membawa warga sipil, sementara itu, juga berangkat dari kota Al-Fuah dan Kefraya, ujar sumber oposisi tersebut.
Proses evakuasi dilanjutkan sesuai kesepakatan sebelumnya yang ditengahi oleh Turki dan Rusia. Menurut informasi, sekitar 20.000 warga sipil masih harus dievakuasi dari Aleppo timur pada hari Senin dan Selasa.
Evakuasi warga sipil juga direncanakan akan dilakukan di kota Madaya dan al-Zabadani, yang melibatkan sekitar 1.500 orang, serta kota Al-Fuah dan Kefraya, yang memiliki populasi berjumlah 15.000 jiwa.
Sejak proses evakuasi dimulai Kamis lalu (15/12), sekitar 14.000 orang telah berangkat dari Aleppo menuju provinsi terdekat di Idlib, terletak di dekat perbatasan Turki, demikian menurut sumber lokal, dikutip dari Anadolu.
Koresponden Anadolu di Idlib mengatakan, 10 bus yang membawa warga sipil dari kota Al-Fuah dan Kefraya telah tiba dengan selamat di pinggiran barat Aleppo sejak dimulainya kembali proses evakuasi.
Pada hari Ahad lalu (18/12), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas melalui sambungan telepon mengenai evakuasi warga sipil Aleppo yang sedang berlangsung , menurut sumber Kepresidenan Turki.
Dalam beberapa pekan terakhir, banyak laporan muncul terkait kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil di Aleppo.
Proses evakuasi sementara ditunda pada hari Jumat (16/12) setelah pasukan pro-rezim Assad menyerang konvoi warga sipil yang berupaya meninggalkan kota, sehingga menyebabkan sejumlah pengungsi meregang nyawa.
Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]