LONDON, (Panjimas.com) – Muslim Council of Britain (MCB) baru-baru ini turut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memastikan agar warga sipil yang tersisa di Aleppo, dapat diberikan akses perjalanan yang aman keluar dari kota.
Diperkirakan 100.000 penduduk Aleppo kini tetap dikepung oleh pasukan rezim Assad dan milisi-milisi sekutunya, ratusan ribu penduduk Aleppo Timur dikepung hanya dalam area seluas 8,6 kilometer persegi.
Sekretaris Jenderal MCB (Muslim Council of Britain) Harun Khan menyatakan, “Kami tidak bisa berpangku tangan dan membiarkan ribuan warga sipil yang tak bersalah untuk dibunuh secara brutal. Saya menuntut pemerintah dan masyarakat internasional untuk bertindak sekarang untuk membebaskan warga sipil di Aleppo. Dan saya meminta pemerintah Muslim di wilayah tersebut untuk melipatgandakan upaya-upaya mereka untuk mencari perdamaian di wilayah itu.”
“Banyak orang telah tewas, dan konflik ini merupakan katalis berbahaya, juga destabilisasi bagi dunia, paling tidak untuk komunitas Muslim di Barat “, pungkasnya.
Sementara itu, saat berbicara di Berlin Jerman, Menteri Turki Urusan Uni Eropa baru-baru ini juga menegaskan bahwa “Insiden genosida sekarang berlangsung di Aleppo Timur”, tandas Omer Celik.
“Sayangnya, penduduk di Aleppo kini menghadapi genosida besar di depan mata seluruh dunia dan lembaga-lembaga modern,” pungkasnya.
Menteri Turki itu mengkritik kekuatan dunia [Negara-Negara Barat, Rusia, China] karena gagal mencegah pertumpahan darah lebih lanjut di Aleppo Timur, lebih lanjut Celik mengatakan bahwa “situasi saat ini mirip dengan yang pernah terjadi di tahun 1995, ketika dunia gagal menghentikan genosida Srebrenica di bekas Yugoslavia.”
“Pembantaian-pembantaian seperti ini, di depan mata dunia dan lembaga-lembaga modern adalah aib,” tegasnya,
Omer Celik mendesak upaya-upaya internasional yang lebih kuat untuk menghentikan pembantaian massal di Aleppo Timur.[IZ]