SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Caisar Aditya Putra (Caisar YKS) menyampaikan pengalaman hijrahnya meninggalkan dunia entertainment untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Dia rela jual 2 mobil mewahnya dan rumah demi melepaskan cengkraman hutang riba.
Caisar YKS sampaikan kisahnya dihadapan jamaah masjid Baitul Amin, Cemani, Grogol, Sukoharjo pada acara tabligh akbar. Hati Caisar tidak merasa tenang dengan gemerlap harta, inilah awal dirinya merasakan perubahan dan ingin berhijrah meninggalkan kehidupan artis.
“Dulu saya dikasih Allah semuanya, saya berjoget dengan kesenangan, tapi tidak saya rasakan kebahagiaan. Uang ada tapi gak tenang, kegundahan, kenapa kok tidak tenang padahal uang banyak, mobil mewah ada, rumah mewah ada” ucapnya dihadapan ratusan jamaah, Ahad (18/12/2016).
Istri Caisar yang awal mula mengajak dirinya ikut kajian, ditolak beralasan malas. Namun iseng-iseng ikut berangkat, justru hal itu menjadik titik tolak hijrah caisar. Rasa penasaran jenggot panjang ustadz pada kajian itu, mengusik hatinya dan dicarinya di internet dengan kata kunci tentang jenggot.
“Saya diajak kajian pak, sama istri saya. Yuk kajian yuk, ah males, ini hati gak ada keikhlasan, ngedumel pak. Waktu itu saya berangkat, duduknya dipojokkan pak, luar biasa temanya aku akan berubah. Saya heran ustadznya kok jenggotnya segini” katanya sambil mengisyaratkan tangannya.
Caisar juga mencari risalah di internet tentang celana cingkrang. Dari situ hatinya mulai terbuka menerima perubahan hijrah, istrinya juga menjadi motifasi perubahan itu. Meski sering dibentak Caisar, sang istri tetap bersabar, ini yang melunakkan hatinya.
“Rasulullah bersabda, cukurlah kumismu dan peliharalah jenggotmu, subhanallah. Kemudian saya hapus saya ganti celana cingkrang, bener pak, wallahi saya cari disitu. Dari hadist Bukhori, kain yang dibawah mata kaki, tempatnya di Neraka, saya ambil celana pencil saya dilemari semua pak, saya kumpulkan saya tulis, yang..potonglah celanaku” ujarnya.
Caisar yang mulai menimba ilmu agama merasa mantap ketika Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat 185 bahwa kehidupan dunia itu kesenangan yang menipu. Dia pamit baik-baik keluar dari entertain, konsekuensinya hutang riba harus dilunasinya.
“Apa konsekuensinya, saya harus bayar hutang yang berbau riba. Dua mobil saya jual, rumah saya kasih bapak saya sebelum ibu saya meninggal. Saya gak mikir dunia lagi, resah hati wajar, tapi saya ikhlas, Alhamdulillah kalau jujur mau hijrah Allah beri kemudahan. Saya bilang sama istri saya, yang.. mobil dan rumah sudah saya jual, apa kata istri saya pak? Tenang rezeki itu sudah dijamin, yang tidak dijamin itu amal sholeh kita” tandasnya. [SY]