SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Takmir masjid Baitul Amin, Cemani, Grogol, Sukoharjo, menggelar Tabligh Akbar bersama Caisar Aditya Putra (Caisar YKS), Ustadz Kholil SE, dan Ustadz Arifin Badres, Ahad (18/12/2016).
Ustadz Kholil SE, mengawali acara tersebut mengatakan bahwa ujian umat Islam bukannya mudah tapi akan semakin berat. Karena para ahli yang memprediksikan tahun 2020 sebagai puncak kekuasaan, hal ini menjadi perebutan kaum Yahudi, Nasrani, Syiah dan Islam.
“Para ahli memprediksi tahun 2020 tahun sebagai kebangkitan umat Islam, para ahli memprediksikan seperti itu. Maka Yahudi, Nasrani, Syiah maupun Komunis juga ingin mengambil kesempatan itu” katanya.
Sementara itu, Caisar Aditya Putra sebagai tamu utama mengisahkan perjalanan hijrahnya dari menjadi Raja Joget menuju orang yang sholeh. Pengalaman ini berawal dari ajakan istrinya untuk kajian, dan ia perhatikan ustadznya memiliki jenggot panjang. Hal itulah yang membuat hatinya penasaran.
“Alhamdulillah saya berkumpul dengan orang yang sholeh jamaah masjid Baitul Amin. Satu kata buat antum, dulu saya mengajak bermaksiat, sekarang saya mengajak mendekatkan diri pada Allah. Saya minta maaf, dimaafkan tidak?” pintanya.
Pengalaman Caisar, dengan bergelimangan harta tetap tidak membuat tenang hatinya. Namun setelah melepas hingar bingar dunia ketenangan hati ia dapatkan, meski merelakan 2 mobil dan rumahnya dijual demi melunasi hutang riba.
“Kalau mau masuk neraka cepat, tapi masuk surga. Alhamdulillah Allah kasih saya hidayah, padahal saya dulu kesenangan dunia saya dapatkan tapi itu semua kok resah. Mobil punya, rumah ada, tapi tetap gak tenang” tandasnya.
Sebagai penutup Ustadz Arifin Badres mengkritisi perjalanan hijrah caisar. Menurutnya Raja Joget itu pernah menjadi musuhnya, karena menggoda umat Islam yang menjalankan ibadah dibulan Ramadhan. Harusnya fokus beribadah namun terganggu dengan acara YKS di televisi.
“Ya jujur saja, saya menganggap beliau ini (Caisar) musuh saya. Mengurangi jamaah shubuh di masjid saya. untuk apa pak, joget sama dia. tapi alhamdulillah sekarang dia telah bertaubat, dan sudah berdakwah” ulasnya.
Sebelum berakhir acara, ustadz Kholil melelang sorbannya demi membantu saudara muslim di Aleppo, Suriah yang sedang dibantai Rezim Basar. Lelang itu berhasil mendapatkan nilai 1 juta rupiah untuk satu buah sorban. [SY]