SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Ustad Ir.Andri Kurniawan M.Ag, menjelaskan lima prinsip dalam membangun kekuatan umat. Keterangan itu dia sampaikan saat mengisi kajian di masjid Muhtadin, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (17/12/2016).
Ustadz Andri mengatakan untuk membangun kekuatan umat haruslah membangun kekuatan aqidah Al Wala’ wal Bara’. Karena hal ini bagian dari tauhid, kata dia lemah kuatnya aqidah seseorang bertumpu pada tauhid.
“Solusi yang yang pertama diberikan Allah dan Rasulnya adalah bangkitkan kembali aqidah Al Wala’ wal Bara’, ini masuk prinsip masalah besar. Maka sesungguhnya kecintaan Allah itu baru bisa kita dapatkan ketika kita mengaplikasikan Al Wala’ wal Bara’ ” kata pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Malang itu.
Selanjutnya, mengorbankan semangat jihad fii sabilillah sebagaimana telah ditegakkan oleh Rasulullah dan sahabatnya. Menurut ustadz Andri, mengutip hadits Rosul, barang siapa tidak terdetik dalam hatinya berjihad, maka kalau mati membawa cabang kemunafikan.
“Kalau kita buka Al Quran, kita diperintah Allah shalat kurang lebih 6 ayat, tapi jihad bil mal wal amfus kurang lebih 265 ayat. Oleh karena itu Rasul menegaskan pokok sesuatu itu dari Islam, tiangnya sholat dan puncaknya amal didalam Islam itu al jihad” tegasnya.
Ustadz Andri melanjutkan prinsip ketiga sesuai dalam surat Al Anfal ayat 60, mempersiapkan diri dalam melakukan I’dad ditengah lemahnya kaum muslimin. I’dad yang harus dilakukan meliputi fisik maupun non fisik. Dan persatuan umat, meski berbeda kelompok menjadi prinsip keempat.
“Bangun persatuan dan kesatuan shaf ditengah-tengah perselisihan umat, tapi pondasinya aqidah tauhid, karena sebenarnya perpecahan bukan karena banyaknya organisasi” ujarnya.
Lebih lanjut, ustadz Andri menjelaskan prinsip terakhir dengan mempersiapkan lahirnya generasi 554, yakni generasi Al Maidah ayat 54, kelompok yang akan mengganti orang yang murtad dari agamanya, tauhidnya, dan perjuangannya. Kelompok itu mendapatkan ridho Allah subhanahu wata’ala dan mereka ridho dengan Allah. [SY]