SOLO,(Panjimas.com)- Ratusan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Soloraya turun ke jalan menggelar aksi solidaritas muslim Aleppo Suriah yang saat ini dibantai Rezim Basar Assad. Mereka berkumpul di Bundaran Gladak, Solo, Sabtu (17/12/2016).
Sambil membawa poster “Presiden Jokowi kirimkan Tentara Bebaskan Syiria” mereka mengecam bungkamnya Negeri muslim, termasuk Indonesia. Yanuwar, salah satu orator mengatakan bahwa Kondisi kota Aleppo yang bisa disaksikan lewat media sosial menggambarkan kehancuran dan pembantaian muslim atas Rezim Syiah Basar Assad.
“Hari ini dunia telah melupakan Suriah. Sungguh telah sampai pada kita lewat media sosial, menceritakan kondisi saudara kita di Suriah. Konflik Suriah terutama di Aleppo, kita melihat betapa menderitanya mereka, anak kecil berlumuran darah. Ambulan tidak bisa membantu karena banyaknya korban yang jatuh dan meninggal” katanya.
Sementara itu, Mujahid Wahyu, korlap aksi menceritakan kondisi Aleppo dari tim medis sudah tidak memadai. Muslim Aleppo yang dijatuhi bom-bom tak berhenti, hingga menimbulkan korban jiwa tak terhitung, membuat para dokter kewalahan menangani korban.
“Sudah seminggu ini Aleppo berdarah, kondisinya sangat memprihatinkan. Diketahui tinggal 35 dokter saja yang tersisa, satu dokter jika dikalkulasi menangani 7000 orang sungguh tidak memungkinkan” ujarnya pada Panjimas.
Wahyu menilai permasalahan di Aleppo membuktikan tidak adanya pelindung umat yakni Khilafah. Untuk itu, HTI menyeru kepada umat Islam menegakkan Khilafah Rosidah yang bisa menegakkan perisai umat Islam.
“Kami mengecam perilaku Basar Asad, juga penguasa kaum muslimin termasuk penguasa kaum muslimin yang ada di Indonesia. Permasalahan Aleppo ini membuktikantidak adanya perisa umat yaitu Khilafah” sorotnya. [SY]