JAKARTA (Panjimas.com) – Teknologi modern yang ditunjang oleh alat komunikasi semakin canggih menjadikan perkembangan informasi dirasa cepat dan tanpa henti bergulir, para aktivis media muslim pun sedianya harus extra kontrol dan monitoring perkembangan yang ada.
Sejumlah aktivis dakwah media hadir dalam agenda spesial “Pelatihan Media Sosial untuk Dakwah” di sekitar Jakarta.
Melatarbelakangi dari perjuangan para Aktivis Cyber Muslim untuk melawan campaign para penista Islam di berbagai jejaring medsos, Infaq Dakwah Center (IDC) dan Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI) menggelar pelatihan medsos untuk para aktivis dakwah.
Workshop tersebut diisi oleh seorang praktisi medsos oleh Kang Entis. Ia sudah bertahun-tahun bergelut di media sosial, dan sering diundang menjadi pemateri seputar Medsos di pelbagai lembaga dan instansi.
“Medsos ini penting kita pelajari, terutama di zaman sekarang, apalagi untuk Dakwah ya, bahkan banyak para buzzer yang dengan sengaja menghina dan menjelek-jelekkan Islam lewat medsos,” penuturan Kang Entis di hadapan peserta Workshop Media Sosial, pada hari Rabu (14/12/2016).
Seorang aktivis Islam media sosial itu harus faham mana kawan mana lawan, mengerti juga medan juang di medsosnya sendiri.
Zaman sekarang, dakwah lewat media sosial sangat efektif, “Kalau kita nulis status dakwah bisa dibaca oleh ribuan bahkan jutaan orang, begitu juga seorang ustadz ceramah divideokan terus masuk YouTube bisa disimak banyak orang bahkan melebihi satu masjid, itulah kehebatan media sosial,” ujarnya.
Menggunakan media sosial untuk dakwah, kita harus menata sesuatu apa yang akan kita publikasikan, dari mulai monitoring perkembangan terkini, kemudian dianalisa dan dibuatkan kontennya yang baik. [ZH/AW]