BENGHAZI, (Panjimas.com) – Almesryoon baru-baru ini melaporkan bahwa sebuah pangkalan udara yang terletak di dekat kota Benghazi Libya, akan segera dialihfungsikan untuk militer Rusia dalam pertukaran demi pasokan persenjataan, awal pekan lalu.
Menurut laporan-laporan dari aliasi negara Barat, kunjungan Jenderal Khalifa Haftar ke Moskow, bersamaan dengan pembicaraannya dengan para pejabat Rusia, bertujuan membahas secara detil tentang kebutuhan-kebutuhan untuk mengimpor persenjataan dengan imbalan pemberian hak-hak logistik dan militer kepada Moskow di dalam wilayah Libya.
Jenderal Haftar ingin memenangkan dukungan dan pengakuan Moskow sebagai satu-satunya calon Pemimpin Libya, Haftar mengincar dukungan dan pengaruh Rusia di dunia dan kawasan Timur Tengah yang kini terus meningkat, seperti dilansir media Rusia “Nezavisimaya Gazeta”.
Surat Kabar Rusia “Nezavisimaya Gazeta” menyebutkan, bahwa Jenderal Haftar kemungkinan telah mengajukan daftar-daftar awal dari persenjataan yang diperlukan kepada Kementerian Pertahanan Rusia.
Selain itu Haftar dianggap telah meraih kesepakatan tentang janjinya pada Rusia, Haftar akan menerima pasokan persenjataan dari Rusia, serta kasus embargo senjata Rusia kini telah dihapuskan.
Dalam kunjungannya ke Moskow, Haftar bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan Wakil Menteri Luar Negeri, Mikhail Bogdanov dan perwakilan-perwakilan dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Ini adalah kunjungan kedua Jenderal Libya ini ke Moskow pada tahun ini. [IZ]