BANDUNG, (Panjimas.com) – Ribuan umat Islam mengikuti shalat subuh berjamaah di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, Jalan Diponegoro No. 63 Kota Bandung, pada Senin (12/12/2016).
Pantauan Islamic News Agency (INA), jamaah mulai berdatangan sejak magrib hari Ahad (11/12/2016).
Gerakan Subuh Berjamaah yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI itu diawali dengan shalat tahajud berjamaah tepat pukul 02.00. Hingga menjelang shalat subuh, jamaah terus berdatangan memenuhi masjid dan areal sekitarnya.
Menurut laporan yang diterima Media Center GNPF-MUI, shalat subuh berjamaah juga digelar di 212 titik di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini digelar serentak di berbagai daerah, data yang kami terima hingga saat ini ada sekitar 212 lebih titik di seluruh Indonesia,” kata Wakil Ketua Media Center GNPF-MUI, Erick Yusuf kepada wartawan.
Sementara itu, Ketua Umum GNPF-MUI, Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) menjelaskan, tujuan dari gerakan shalat subuh berjamaah adalah untuk menjaga spirit 212.
“Semangat 212 ini tidak hanya sebatas artifisial, unjuk rasa, banyak-banyakan orang. Substansi sosial Islam itu diukur dari jamaah subuh. Di dalam Islam kalau Anda mau lihat siapa orang terbaik di kalangan muslim ini, lihatlah jamaah subuhnya,” katanya dalam Konferensi Pers, Senin (12/12/2016).
UBN menargetkan 1.000 titik di masjid-masjid besar di seluruh Indonesia berpartisipasi dalam gerakan aksi shalat subuh berjamaah selanjutnya.
“Kalau hari ini kita belum sampai 500 titik, yang kedua targetnya saya berharap minimal di 1.000 titik di masjid-masjid besar seluruh Indonesia,” tukasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekjen GNPG-MUI Ustadz Zaitun Rasmin, Ketua DPP FPI Ustadz Sobri Lubis, Gubernur Jabar Ahmad Heriawan dan Wagub Deddy Mizwar, wakil walikota Bandung Oded Muhammad, perwakilan MUI Pusat Ustadz Fahmi Salim, Ketua Umum ANNAS Ustadz Athian Ali M Dai, dll. [RN/Ally Muhammad Abduh/INA]