ALGIERS, (Panjimas.com) – Mantan Menteri Luar Negeri Aljazair, Lakhdar Brahimi menyerukan dibukanya kembali perbatasan darat antara Aljazair dan Maroko, mengutip laporan MEMO.
Media Aljazair melaporkan bahwa Lakhdar Brahimi menyatakan, perbedaan antara kedua negara tetangga [Aljazair-Maroko] merupakan kendala utama dalam pembangunan Uni-Maghribi (Maghreb Union).
“Aljazair dan Maroko harus meninggalkan perbedaan-perbedaan mereka dan mengembangkan hubungan ekonomi,” pungkasnya
Brahimi menambahkan bahwa “mayoritas proyek kerjasama bilateral penting antara Aljazair dan Maroko, telah terhambat.”
Aljazair menutup perbatasan daratnya dengan Maroko pada tahun 1994, setelah Rabat mengenakan peraturan visa pada warga nasional Aljazair, pasca serangan di Hotel Atlas Asni di Marrakesh.
Pada saat itu, Maroko menduga Algiers berada di balik pengeboman itu. [IZ]