YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Ustadz Bachtiar Nasir menyampaikan evaluasi Aksi Bela Islam (ABI) jilid III atau yang dikenal Aksi 212. Pasca Aksi tersebut menurut beliau barisan umat Islam semakin kuat dan teratur.
“Kemarin setelah kita latihan Aksi Bela Islam I, bela Islam II, bela Islam III, luar biasa. Sekarang umat sudah tahu orientasi lapangannya, betul? Maka sudah tahu kalau nanti dihadang di tengah jalan bagaimana, turun ribuan orang dari mobil tanya pak Polisi kenapa tanya KTP kami, kenapa, satu orang bertanya sampai ribuan. Dan lebih penting sekarang umat lebih tahu yang akan dituju” kata ustadz Bachtiar pada tabligh akbar di Masjid Jogokaryan, Yogyakarta, Ahad (11/12/2016).
Menurut ustadz Bachtiar, pasca ABI III, logistik dan medis sudah mulai teratur. Tak hanya itu, tim Media kata dia telah memenangkan perang opini terhadap buzzer yang terus menyerang untuk menjatuhkan ABI III.
“Ingat baik-baik, handphone yang ada ditangan anda itu lebih berbahaya dari AK 47 atau AK 97, cuman belum bisa pakai. Komandan lapangan belum jelas, jangankan didunia maya, didunia nyata panglimanya belum jelas, tapi pasca 212, panglimanya siapa saja disetiap daerah saya sudah tahu siapa orangnya. Dan saya bisa percaya, dan dia tidak punya kepentingan politik, dan dia ikhlas karena Allah dan saya sudah tahu itu” ujarnya.
Ustadz Bachtiar menambahkan jika pasca ABI III dirinya sudah bisa mengkoordinasi setiap laskar di setiap daerah di Indonesia. Sedang cyber army sudah ada komandannya sendiri dan livestreaming GNPF MUI telah mengalahkan acara Piala Dunia.
“Kaget barang kali kalau saya undang, hari ini akan ada apel minimal 12 ribu pasukan yang siap tempur di Cibubur. Itu bisa lebih kalau kita kumpulkan. Tapi kita tidak mau perang, karena belum dilatih juga” imbuhnya.
Untuk itu, ustadz Bachtiar Nasir memperingatkan pemimpin negeri Indonesia untuk tidak main-main dengan gerakan umat Islam. Dan umat Islam sudah bisa membedakan mana Ulama Suu dengan Ulama yang berjuang bersama umat Islam.
“Jadi ini bahaya kalau negeri Indonesia, masih main-main dengan keadilan. Ini umat lebih siap, dan dzikir mereka lebih siap. Dan mereka lebih tahu siapa yang didengar dan siapa yang tidak perlu didengar. Betul?” katanya dijawab jamaah secara serempak. [SY]