YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta, menggelar Tabigh Akbar dalam rangkaian acara “Setengah Abad Masjid Jogokariyan 1966-2016”. Takmir masjid Jogokariyan menggundang Ustadz Bachtiar Nasir dan Ustad Muinudinillah Basri, Ahad (11/12/2016).
Ribuan umat Islam Yogyakarta memenuhi masjid tersebut hingga harus menutup sepanjang jalan Jogokariyan. Kedatangan jamaah dari berbagai kota yakni Bantul, Blora, Solo, Bahkan Makasar ikut menyaksikan tabligh akbar ini.
Sebelum dimulainya tausiyah Ustadz Bachtiar, grup nasyid “Fathul Jihad” menghibur jamaah dengan nsyid perjuangan Aksi Bela Islam. Deqan Suro Masjid Jogokariyan, Muhammad Jasir ASP mengawali tausiyah pada Tabligh akbar teraebut. Turut hadir WaKapolres Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), AKBP Mujiono.
Ketua Takmir masjid Jogokariyan, Muhammad Fani Rahman mengatakan bahwa Jogokaryan dahulu sebagai basis Komunis, sekarang masyarakat sudah faham dengan Islam sehingga sangat mudah datang ke Masjid.
“InsyaAllah kita diberi keberkahan, kemarin umat Islam bagaikan buih, tapi hari ini buih itu semakin membesar menjadi ombak, menjadi tsunami yang akan menghancurkan penista Islam. Allah Akbar” ujarnya.
Tausiyah kedua Ustad Muinudinillah Basri menyampaikan bahwa orang yang beriman ingin kemuliaan maka Allahlah segala pemilik kemuliaan, dan kemuliaan ada pada Al Quran.
“Sungguh jelas firman Allah, kalau kita menolong Agama Allah maka Allah akan menolong kalian. Surat Al Zukruf, Quran itu kemuliaan bagi kalian” katanya.
Sebagai puncak tausiyah yakni Ustad Bachtiar Nasir mengajak membantu saudara muslim di Aceh yang sedang ditimpa musibah gempa. Untuk itu beliau meminta jamaah untuk
“Alhamdulillah sisa bantuan 500 juta sudah saya bawa cas ke Aceh untuk membantu saudara muslim. Karena biasanya pemurtadan akan datang dan masuk jika ada bencana. Artinya kita segera harus bangun rumahnya, kita bangun masjidnya” katanya. [SY]