ALEPPO, (Panjimas.com) – Sumber Oposisi Suriah mengkonfirmasi bahwa PBB telah memberitahu mereka, akan mengadopsi inisiatif yang diusulkan oleh kubu Oposisi untuk menyelamatkan para korban luka-luka di Suriah, dilansir MEMO.
Inisiatif Oposisi yang diamini PBB ini masih tergantung pada persetujuan Rusia.
Sementara itu, Rezim Syiah Nushairiyah Bashar al-Assad, mengumumkan pihaknya bersedia untuk menyetujui adanya pembicaraan antara beberapa pihak di Suriah,
”Syrian-Syrian Talks”.
Koresponden Al Jazeera di Gaziantep mengutip sumber-sumber dari kubu oposisi Suriah yang mengatakan bahwa pertemuan telah diadakan antara mereka dan perwakilan PBB serta Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura.
PBB memberitahu mereka bahwa pihak PBB akan mengadopsi inisiatif yang diajukan oleh kekuatan oposisi di Aleppo.
Wartawan itu juga mengatakan bahwa inisiatif itu terdiri dari gencatan senjata selama 5 hari, sehingga dapat menyelamatkan para korban yang terluka serta memberi akses bagi para warga sipil yang ingin meninggalkan kota menuju pinggiran utara kota Aleppo utara, selain itu dalam inisiatif itu juga terdapat opsi negosiasi dalam meja perundingan untuk mengakhiri konflik di Aleppo.
Daftar yang mencatat 500 korban kritis di Aleppo sedang dipersiapkan untuk menyelmatkan mereka dengan mengeluarkannya dari kota untuk mendapatkan akses pengobatan.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa persetujuan akhir masih menunggu pihak Rusia, setelah mereka memberikan persetujuan awal.
Kementerian Luar Negeri Suriah di Damaskus mengumumkan kesediaannya untuk melanjutkan pembicaraan “Suriah-Suriah” tanpa intervensi eksternal atau adanya pra-kondisi.[IZ]