JAKARTA (Panjimas.com) – Pasca Aksi Bela Islam III 212, muncul berita bahwa dibalik suksesnya Aksi 212 tersebut ada peran penting dari ayah penyanyi Vidi Aldiano, Harry Aprianto Kissowo atau yang akrab disapa Harry Kiss.
Dalam berita yang beredar secara viral melalui media sosial tersebut, Harry Kiss itulah yang menyediakan sound system hingga bisa terdengar oleh jutaan Umat Islam yang hadir dalam Aksi Bela Islam III, dari mulai lapangan Silang Monas hingga berbagai tempat.
“Mau tahu salah satu yang berjasa di 212? Inilah orangnya bpk. Harry Kiss yang bisa membuat suara dari panggung utama dapat terdengar oleh seluruh jamaah yang hadir sebanyak 7 juta pada saat sholat jumat. Seorang pengusaha speaker berkelas dunia merk v8, telah membangun masjid lebih dari 40 diseluruh Indonesia, sangat sayang pada ibunda tercintanya sekaligus ayahanda seorang penyanyi terkenal Vidi Aldiano,” demikian kutipan sebuah status Facebook, yang kemudian beredar luas.
Padahal, menurut salah satu Panitia GNPF-MUI, yang telah menggelar Aksi Bela Islam III, informasi tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
Pihak panitia menyampaikan klarifikasi tersebut, lantaran selama ini berita yang beredar tidak sesuai dengan realita yang terjadi di lapangan. Klarifikasi salah seorang panitia GNPF-MUI, yang enggan disebutkan identitasnya tersebut ditulis dengan judul cukup menarik dan mengingatkan salah seorang Tabi’in, Uwais Al-Qarni. Pria shalih itu merupakan bukti Nubuwat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di mana akan datang seorang pria yang bernama Uwais, ia sangat berbakti pada ibunya, Keistimewaannya, seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta.
Dari ‘Umar bin Al Khattab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ خَيْرَ التَّابِعِينَ رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ أُوَيْسٌ وَلَهُ وَالِدَةٌ وَكَانَ بِهِ بَيَاضٌ فَمُرُوهُ فَلْيَسْتَغْفِرْ لَكُمْ
“Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian.” (HR. Muslim no. 2542).
Meski memiliki keistimewaan, Uwais bukan membanggakan diri, namun ia justru tawadhu menghindari manusia menyembunyikan keadaan dirinya. Rahasia yang ia miliki cukup dirinya dan Allah yang mengetahuinya. Tidak ada sesuatu yang nampak pada orang-orang tentang dia. Itulah yang biasa ditunjukkan orang-orang bijak dan wali Allah yang mulia.
Berikut ini kutipan lengkap, klarifikasi Panitia GNPF-MUI, yang diterima redaksi Panjimas.com, Sabtu (10/12/2016) dengan sedikit penyempurnaan penulisan.
Ujian Bagi Tim Sound, Kemampuan Bersikap Sebagai Uwais Al-Qarni
Dibawah ini jawaban terhadap photo dan comment di sosmed tentang V8 dan sosok pengusahanya. (bukan bermaksud menjatuhkan sosok tersebut)
Dia itu diorder oleh the police (aparat kepolisian, red.) sebagai vendor di acara 212 untuk sediakan speaker dan panggung dan the police cuma order panggung 5 x 6 dan komando sound ada sama the police degan kekuatan hanya separuh Monas.
Karena dia jam 12.30 WIB malam sudah check sound, karena nggak mau dikoordinasi dan selalu nyebut-nyebut bahwa dia hanya mau ikuti perintah yang order (the police), akhirnya kita suruh dia matikan sound dan semua yang sudah diorder oleh the police nggak dipake oleh panitia.
Panitia sempat bertegang urat leher sama dia dan the police soal panggung dan sound ini. Dan panitia membiarkan saja speaker V8 tergantung tanpa bunyi agar si penerima order nggak dimarahin sama pemberi order, karena peralatan soundnya nggak di lokasi.
Panitia memang sudah siapkan sendiri panggung dan sound karena ini sangat vital pada hari “H”. Kalau dua hal ini nggak beres dan kendalinya ada ditangan pihak lain, maka pasti akan kacau dan pasti akan disabotase.
Jadi pertanyaan banyak itu sudah kita antisipasi jauh-jauh hari sebelumnya. Karena itu salah satu persoalan yang masuk dalam pertarungan adu taktik dan strategi.
Alhamdulillah, kita umat Islam punya tim sound system yang tingkat keikhlasannya tinggi, tawadhu dan silent operation dalam bekerja. Dan memang di situ kuncinya karena kita memang bukan untuk promosi dagang seperti dia. Apalagi untuk sekedar ngeksis. Biarlah menjadi Uwais Al-Qarni.
Doakan saja semua yang sudah beramal shalih dalam membela Al-Quran dan membela Islam tetap istiqomah dan dilindungi Allah SWT. Dan selalu menjaga persatuan yang mulai terwujud. [AW]