JAKARTA, (Panjimas.com) – Peristiwa bersejarah, Aksi Bela Islam di Indonesia memang cukup mengejutkan banyak pihak. Tidak hanya umat Islam, orang-orang di luar Islam pun tak mampu membayangkan jutaan umat Islam mampu berkumpul dalam satu titik di bawah satu komando Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI (GNPF-MUI).
Polemik dan kegaduhan yang terjadi akibat pernyataan gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang telah menista al-Quran dan menghina ulama di Indonesia melahirkan Aksi Bela Islam di berbagai wilayah Kota dan Kabupaten.
“Walaupun sudah lewat, tapi spiritnya masih terasa,” ujar Ketua Yayasan Sanggar Al-Quran, Ustadz Itang Rusmana di Sanggar Al-Quran Mardani 5, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12/2016).
Yayasan Sanggar Al-Quran Mardani 5 gelar acara Refleksi Aksi 212 dengan tujuan menjaga spirit perjuangan usai Aksi Bela Islam III. Dalam acara tersebut turut hadir sebagai pembicara Wakil Komite Dakwah Khusus MUI Pusat, Ustadz Alfian Tanjung dan Advokat PAHAM, Agus Otto, SH., MH.
Ketua Yayasan Sanggar Al-Quran, Ustadz Itang Rusmana pun mengucapkan terima kasih kepada umat Islam yang telah membantu kelancaran Aksi Bela Islam III dengan menyumbangkan dana maupun makanan untuk para peserta Aksi Bela Islam 212 lalu.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga semangat setelah terselenggaranya Aksi Bela Islam III.
“Urgen sekali untuk terus menjaga spirit umat islam, semangat umat islam dalam memperjuangkan dan dalam membela agama-Nya,” katanya.
“Alhamdulillah, spirit itu udah ada, api sudah menyala di dalam dada-dada kita, tinggal kita menjaga api itu supaya tetap hidup, nyala dan membara di dalam dada kita, untuk meninggikan kalimat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.” tandasnya. [RN]