SUKOHARJO,(Panjimas.com) – Rendy Saputra, CEO Muda yang sukses berbisnis busana muslim menangis, mengingat perjuangan Mujahid memerdekakan Indonesia. Namun saat ini kemerdekaan tidak dinikmati umat Islam, justru Indonesia mulai dijual oleh bangsa asing.
Air mata Kang Rendy menetes, disaksikan jamaah Shubuh masjid Muhtadin, Cemani, Grogol, Sukoharjo. Dia mengatakan bahwa saat ini orang –orang disekeliling pemerintah sedang menggadaikan negerinya sendiri.
“Betapa jahatnya orang-orang yang ada di pemerintahan saat ini yang tidak mencintai bangsanya dan mencintai umatnya” keluhnya pada jamaah, Sabtu (10/12/2016).
Dana umat Islam yang harusnya dikelola untuk kemakmurn rakyat justru dipergunakan untuk membesarkan perusahaan-perusahaan asing. Kang Rendy merasa bahwa perjuangan Mujahid terdahulu dengan darah suhada, saat ini menjadi sia-sia.
“Kita hidup di birokrasi yang tidak pernah mikir bangsa ini yang ditegakkan Bung Tomo, bersama jutaan Mujahidin di Surabaya untuk membela bangsa ini pak. HOS. Tjokroaminoto yang membangun sarikat Islam, berjuang untuk memerdekakan bangsa ini, tapi begitu kelakuan muslim hari ini, yang ada di BUMN-BUMN, yang ada menggerogoti bangsa ini pak“ katanya sambil mengusap air mata di pipinya..
Kang Rendy meminta umat Islam bangkit, anak-anak muda harus mulai meninggalkan kebiasaan dan pekerjaan sia-sia seperti bermain game online.
“Dimana kaum muslimin, dimana anak-anak muda, dimana singa-singa Allah saat ini. Hancur pak hati ini” ucapnya sesenggukkan.
Cita-cita bangsa Indonesia yang ingin menjadi bangsa kuat dan maju harus diimbangi dengan semangan membangun dari segi apapun. Sudah saatnya melepas ketergantungan produk-produk bangsa lain, kang Rendy menghimbau untuk menggunakan produk-produk buatan kaum muslimin.
“Harusnya kita gak pesan Airbus, harusnya kita gak pesan di Perancis itu. Harusnya kita yang buat, harusnya anak-anak muda kita yang buat pesawat, kita akan jadi bangsa yang kuat, harusnya buat roket bisa” ujarnya. [SY]