JAKARTA, (Panjimas.com) – Pidato PM Malaysia Dato Najib tentang Rohingya sangat bagus. Ajakannya agar Presiden RI Jokowi himpun rakyat Indonesia untuk Rohingya juga sangat bagus.
Pernyataan itulah yang disampaikan oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di laman pribadinya.
Namun sindiran PM Dato Najib yang mengecilkan Aksi 212 di Jakarta dengan dalih seolah tidak peduli Rohingya, amat sangat tidak simpatik.
Rupanya PM Dato Najib gagal paham bahwa Aksi 212 di Jakarta adalah Aksi Protes Umat Islam terhadap Rezim Jokowi yang lindungi Ahok si penista Al-Qur’an. Dan itu kewajiban besar Umat Islam Indonesia yang tidak boleh diremehkan.
Soal Rohingya, ribuan umat Islam Indonesia sudah berulang kali demonstrasi ke Kedubes Myanmar jauh sebelum PM Dato Najib bicara soal Rohingya.
Bahkan FPI sudah gelar temu dengan mujahidin Rohingya dan galang dana jihad Rohingya sejak empat tahun lalu.
“Insya Allah, dalam waktu dekat FPI juga akan turun kembali ke Kedubes Myanmar, sekaligus membuka pendaftaran Jihad Rohingya.” Tegasnya.
Kini, kita tunggu apa tindakan nyata Malaysia dalam membantu mujahidin Rohingya. Mereka butuh basecamp untuk latihan dan mereka juga perlu senjata untuk berjihad serta sangat membutuhkan Logistik untuk bisa bertahan dalam jihad.
Semoga Malaysia bisa memfasilitasi semua kebutuhan tersebut, sehingga Pidato PM Dato Najib tidak hanya menjadi “retorika” tanpa bukti.
“Selamat untuk PM Dato Najib yang sudah mulai bertakbir menggelorakan semangat Jihad Umat Islam untuk membantu Rohingya. Semoga berlanjut kepada langkah Jihad yang nyata. Dan semoga menjadi contoh bagi Pemimpin Muslim yang lainnya.” Pungkasnya.[RN]