JAKARTA, (Panjimas.com) – Putri Proklamator Indonesia, Rachmawati Soekarnoputri mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan terhadap dirinya bersama sembilan tokoh kritis nasionalis lainnya atas tuduhan makar, tidak berbeda jauh pada masa penjajahan Belanda.
“Kalau saya lihat pola-pola seperti ini tidak berbeda jauh pada waktu masa penjajahan Belanda dulu. Kita menghadapi Belanda dulu Bung Karno juga dikenakan begitu,” ujar Rachmawati di rumahnya, Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
Selain itu, ia menduga, motivasi dibalik pemeriksaan terhadap dirinya dan sembilan tokoh kritis nasionalis lainnya adalah upaya pembusukan.
“Saya sendiri tidak mengerti, tetapi kalo insting politik saya ini ada upaya pembusukan dari dalam,” ujar adik Ketua Umum PDI Perjuangan, Rachmawati Soekarnoputri.
Menurutnya, tuduhan makar yang mencatut namanya bersama sembilan tokoh kritis nasionalis lainnya adalah tidak berdasar, karena ia mengklaim, tidak ada upaya makar.
“Jadi jelas, kita yang dituduhkan di dalam pasal itu tidak ada upaya melakukan makar, tetapi dipaksakan seolah-olah kita ini komplotan-komplotan jahat dan tidak berdasar sama sekali,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia memandang, pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap Rachmawati dan sembilan tokoh kritis nasionalis lainnya adalah upaya untuk mengucilkan mereka di tengah-tengah masyarakat. [DP]