KLATEN,(Panjimas.com) – Mendekati hari raya Natal, sering terjadi pemaksaan kehendak pemilik Toko, Swalayan ataupun Mall untuk memerintahkan bagi karyawan mereka memakai simbol-simbol Natal. Mereka tidak memandang apakah karyawan tersebut muslim atau kafir, yang pasti mereka berdalih demi menyemarakkan Natal dan Tahun Baru.
Untuk itu, dalam waktu dekat, Ketua Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Klaten, ustad Bony Azwar menghimbau kepada para pengusaha di wilayah Klaten untuk tidak memaksakan karyawannya mengenakan simbol-simbol tersebut.
“Seperti tahun lalu, kita akan berkoordinasi dengan pihak Kepolisian, untuk memperingatkan mereka. Sehingga tidak terjadi pelanggararan, kalau kedapatan mereka akan kami proses hukum dan berbuntut panjang” katanya pada Panjimas, Kamis (8/12/2016).
Terkait selebaran yang dibuat pihak Kepolisian yang mencatut nama ormas MMI, menurut ustadz Bony hal itu tidak menjadi masalah. Tujuan umat Islam adalah aqidah Islam tidak dicampur adukkan dengan kekafiran, kata dia selama mereka mematuhi himbauan MMI masih ditolerir.
“Bagi kita tidak masalah, karena yang penting pemilik toko tidak melakukan hal tersebut” ujarnya.
MMI akan melakukan himbauan tersebut bersama Kepolisian, tak jauh beda dengan tahun lalu. Menggunakan truk bersoundsystem mereka menyusuri jalan kota Klaten membagikan selebaran himbauan tersebut.
“Tahun lalu juga kita gabungan ormas islam, konvoi pakai truk dan soundsystem sepanjang jalan kota dikawal Dalmas. Kita himbau agar para pemilik toko jangan paksa saudara muslim kami memakai atribut natal” ucapnya. [SY]