ISTANBUL, (Panjimas.com) – Lebih dari 1,3 juta pengungsi Suriah yang tinggal di Turki berusia dibawah usia 18 tahun, mengutip laporan Kementerian Dalam Negeri Turki hari Kamis (08/12).
Menurut angka yang dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Migrasi, sebanyak 1.322.187 anak Suriah saat ini tinggal di Turki, dikutip dari Anadolu.
Turki kini menjadi negara yang memiliki jumlah pengungsi Suriah terbesar di dunia, yaitu 2.783.617 per 1 Desember, sementara pada tahun 2015 berjumlah 2.503.549 dan 1.519.285 pada tahun 2014, kata Kemdagri Turki
Hampir 260.000 warga Suriah tinggal di 23 pusat pengungsian sementara di 10 provinsi di bagian timur Turki, sementara yang lain hidup tersebar terutama di kota-kota di seluruh negeri.
Berdasarkan data, Istanbul menjadi kota dengan jumlah tertinggi pengungsi Suriah, dengan 416.690 jiwa. Jumlah ini mencakup 2,84 persen dari total penduduk kota Istanbul.
Semua pengungsi Suriah yang terdaftar mendapatkan manfaat atas disediakannya akses ke pelayanan kesehatan dan pendidikan.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]