TEHERAN, (Panjimas.com) – Sebanyak 50 mahasiswa Iran dilaporkan tewas di Suriah selama 3 bulan terakhir, demikian pernyataan Ketua Organisasi Mahasiswa Basij Iran, Daud Gudrazi, dilansir MEMO.
Para mahasiswa Iran itu mengajukan dirinya untuk melindungi kesucian Syiah di Suriah, imbuhnya.
Daud Gudrazi mengatakan sekarang ini lebih banyak lagi para relawan yang siap untuk pergi memperjuangkan Syiah.
Sebelumnya, Direktur Urusan Martir dan Veteran, Mohammad Ali Shahidi Mahallati, mengatakan hampir 1.000 warga Iran telah tewas selama pertempuran di Suriah.
Iran, merupakan sekutu utama rezim Syiah Nushairiyah Bashar Al-Assad. Rezim Teheran pun mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengirimkan penasihat-penasihat militer dan para relawan untuk mendukung pasukan rezim Assad.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 12 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa.
Rezim Assad didukung penuh oleh Iran dan Rusia.[IZ]