JAKARTA, (Panjimas.com) – Putri Proklamator Indonesia, Rachmawati Soekarnoputri menjawab tuduhan makar yang disematkan kepada dirinya. Adik Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa dirinya membantah tuduhan makar dan upaya makar yang dialamatkan kepadanya.
“Saya membantah dengan keras bahwa saya tidak melakukan makar sama sekali dan tidak ada upaya atas pemberitaan yang sekarang,” kata Rachmawati di rumahnya, Jalan Jatipadang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2016).
Dalam surat penangkapan, Rachmawati mengatakan, ia dituduh akan melakukan makar pada 2 Desember 2016 setelah Aksi Bela Islam III usai. Hal itu berdasarkan jumpa pers dirinya pada 1 Desember yang di mana Rachmawati dan para tokoh nasionalis telah mencapai dua kesepakatan.
“Pertama, saya mendukung Bela Islam menangkap Ahok. Kedua adalah bela negara yaitu mengembalikan kepada UUD 1945 yang asli,” tuturnya.
Atas dasar dua hal tersebut yang menurutnya tidak melanggar hukum, maka ia membantah dengan keras tudingan makar yang dialamatkan kepadanya.
“Saya sebagai putri Proklamator Indonesia, saya anak ideologis, saya tahu rambu-rambu hukum, saya tau yang berkaitan dengan apa itu makar,” tegasnya.
Rahmawati menambahkan, saya memang mengkritisi sebagaimana yang diamanatkan oleh konstitusi untuk kebebasan berpendapat. Jadi, dimana sesungguhnya tuduhan makar ini kepada saya?
Perlu diketahui, Jum’at (2/12/2016) pagi, putri Proklamator Indonesia, Rachmawati Soekarnoputri ditangkap pihak kepolisian atas dugaan makar dan permufakatan jahat. Lebih dari 12 jam ditahan dan diperiksa di Sat I Detasemen A Gegana, Mako Brimob, Kelapa Dua, Rachmawati akhirnya dilepaskan.
Walaupun dilepaskan, Rachmawati Soekarnoputri masih berstatus tersangka atas dugaan kasus makar dan permufakatan jahat yang disematkan kepada dirinya dan sembilan aktivis lainnya, seperti Kivlan Zein, Adityawarman Taha, Jamran, Hatta Taliwang, Sri Bintang Pamungkas, Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, dan lain-lain.
Selama pemeriksaan, menurut Teguh Santosa selaku juru bicara Rachmawati, Rachmawati tidak memberikan keterangan.
“Karena kondisi kesehatan yang tidak baik. Tekanan darahnya pun sempat mencapai 230/110, dan suhu badan panas dingin,” kata Teguh Santosa dalam undangan konferensi pers di rumah Rachmawati, Rabu (7/12/2016). [DP]