YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Ustadz Umar Said, Tokoh ulama Yogyakarta ikut risih dengan iklan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2017/2018, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Jl.Dr. Wahidin Sudirohusodo No.5-25, Yogyakarta. Hal ini dia sampaikan dirumahnya, pada Panjimas, Rabu (7/12).
Iklan yang menampilkan muslimah berjilbab, menurut ustadz Umar Said sudah melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) Mentri. Aqidah umat Islam dicampuradukkan hanya karena UKDW ingin menarik mahasiwa baru dari kalangan umat Islam Yogyakarta.
“Selama ini Daerah Istemewa Yogyakarta itu, yang menolak Surat keputusan Bersama Mentri Agama dan Mentri Pendidikan, artinya pihak Kristen nolak menyediakan guru Islam disekolah Kristen” katanya.
Ustadz Umar Said mengatakan bahwa besar kemungkinan UKDW tidak ada mata kuliah agama Islam. Untuk itu simbol agama Islam yang dicatut di Iklan PMB sangat menyakiti umat Islam khususnya Yogyakarta.
“Kemungkinan termasuk di UKDW gak ada mata kuliah agama Islam bagi siswanya, begitu mereka mengundang calon mahasiwa disana, mereka mengelabuhi dengan iklan pakaian jilbab” ujarnya.
Tindakan UKDW jika dibiarkan akan memicu gesekan antar umat beragama diwilayah Yogyakarta, karena sudah menyangkut dua simbol agama yang berbeda yakni Kristen dan Islam. Untuk itu, ustadz Umar Said setuju jika UKDW perlu diperingatkan, agar dikemudian hari tidak mengulainya.
“Ini sebetulnya sesuatu yang sudah harus direspon untuk kemudian diingatkan” imbuhnya.
Ustadz Umar Said mempertanyakan apakah selama ini UKDW telah melakukan hak siswanya sesuai undang-undang. Iklan yang menampilkan muslimah berjilbab bukti bahwa UKDW melanggar undang-undang.
“Tapi begitu untuk promosi mereka melakukan hal sebaliknya, ini yang tidak diperbolehkan” pungkasnya. [SY]