SOLO,(Panjimas.com) – Ancaman kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) bukan isapan jempol. Beberapa kali simbol-simbol PKI muncul dalam bentuk samblon pada kaos distro, namun tindakan aparat masih belum bisa menangkap otak dibalik pelaku pembuatan kaos tersebut.
Seperti kejadian Rabu malam (7/12), ada ikhwan bertemu anak muda di Mojosongo, Solo memakai kaos bergambar palu arit. Hasil dari interogasi ikhwan tersebut didapat bahwa penjual kaos adalah Jack Hammer, kios distro, Kerten, Purwosari, Solo.
Yusuf Suparno sekjend LUIS mengatakan bahwa informasi didapat dari media sosial temannya. Dia mobilisasi beberapa orang untuk mengecek kebenaran berita tersebut namun Polisi lebih dulu meluncur ke kios distro tersebut.
“Ada info ikhwan, Jack Hammer sebagai produsennya, kemudian di medsos saya respon, kalau memang bener disitu produsennya segera digrebek bareng-bareng.” katanya pada Panjimas, Kamis (8/12/2016).
Yusuf segera menuju masjid di selatan Jack Hammer untuk berkoordinasi. Belum mulai beraksi menggrebek distro tersebut, mobil Polisi sudah terparkir didepan Jack Hammer.
“Setelah kita pada ngumpul di masjid Kerten tau- tau dari polisi sudah dahulu ke TKP” ujarnya.
Menurut Yusuf, hasil penyelidikan pihak Polisi, Jack Hammer tidak ditemukan bukti memproduksi kaos bergambar Palu Arit. [SY]