YOGYAKARTA,(Panjimas.com ) – Fuad Andreago, Komandan Angkatan Muda Forum Ukhuwah Islamiyah (AMFUI) Yogyakarta berkesan dengan aksi Bela Islam 212 yang diikuti 7 jutaan umat Islam di Jakarta jumat lalu.
“Aksi 212 ini sebagai anugrah kaum muslimin, alhamdulillah kita bisa melihat bagaimana kaum muslimin bisa bersatu, bersinergi dengan satu tujuan menegakkan kemuliaan Islam” katanya di markas AMFUI, Ngabean, Yogyakarta, Rabu (7/12/2016).
Tujuan umat Islam satu komando, menuntut penista agama segera ditangkap. Fuad menuturkan hal itu justru meletakkan Kebhinekaan yang benar. Bukan Kebhinekaan seperti pada Parade Kita Indonesia yang ditumpangi panggung politik.
“Mereka meminta penista agama ini segera dihukum, bohong besar bahwa apa yang kita lakukan adalah makar, anti terhadap Kebhinekaan, justru yang kita lakukan meletakkan kembali Kebhinekaan bahwa agama harus dihormati di Negara ini”ujarnya.
Sebaliknya, Fuad beranggapan bahwa aksi Parade Kita Indonesia 412, sebagai tandingan, banyak kecurangan, tekanan instansi, dan kepentingan politik.
“Demo 412, saya beranggapan aksi itu didanai oleh orang kafir sebagai pemodal yang ingin mengerem efek berita yang muncul di aksi damai 212” ucapnya.
Fuad berharap ada kelanjutan dari Aksi Bela Islam yang telah dimotori oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). Persatuan umat Islam telah menjadi kekuatan yang tidak terbendung, hingga muncul aksi boikot terhadap pendukung penista agama.
“Kita umat Islam beberapa kali dikhianati terhadap siapapun yang menggelorakan perjuangan tapi ketika itu tercapai, umat Islam kepentingannya ditinggal. Maka ini kewajiban kita bersama, di DIY sudah kami awali untuk persatuan kaum muslimin tanpa memandang golongan” pungkasnya. [SY]