JAKARTA (Panjimas.com) – Ajakan untuk memboikot Sari Roti, menjadi trending topic di media sosial, setelah ajakan boikot Metro TV.
Tak ketinggalan, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak pun mengajak kaum Muslimin untuk memboikot Sari Roti.
Sikap Dahnil berawal dari pernyataan perusahaan pembuat roti itu yang tidak sepaham dengan perjuangan kaum Muslimin pada Aksi Super Damai 212, beberapa waktu lalu. Saat itu, ada pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle) pada Aksi Super Damai 212, dimana roti yang dibagikan gratis itu telah dibeli oleh konsumen. Semestinya, apakah roti itu akan dibagikan gratis atau dikonsumsi sendiri, pada dasarnya adalah hak konsumen.
Namun demikian, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. selaku produsen produk Sari Roti memberikan klarifikasinya yang disampaikan melalui website resminya. Rabu, (7/12).
“Produk Sari Roti tersebut adalah produk yang dibeli oleh salah seorang Konsumen melalui salah satu Agen yang berlokasi di Jakarta.
Pihak Pembeli meminta agar produk tersebut dapat diantarkan ke area pintu masuk Monas dan dipasangkan tulisan “gratis” tanpa pengetahuan dan perijinan dari pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman diberbagai pihak. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. berkomitmen untuk selalu menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, serta tidak terlibat dalam semua aktivitas kegiatan politik.” Demikian petikan rilis dari Sari Roti.
Klarifikasi pihak Sari Roti, terkesan begitu ketakutan produknya dibeli untuk konsumsi Aksi Super Damai 212. Dengan logika terbalik, klarifikasi itu pun mengarah pada Aksi Super Damai 212 telah berbau politik dan tak menjaga NKRI.
Dahnil mengaku, awalnya ide untuk stop mengonsumsi Sari Roti justru datang dari anaknya, yang baru saja pulang sekolah.
“Awalnya, sy tak paham knp anak perempuan sy, Revoluna bilng ‘kt stop beli Sari Roti, Abi’,” kata Dahnil melalui akun Twitternya @Dahnilanzar, Selasa (6/12/2016).
“Sy baru tahu tentang Sari Roti Ini. Klo gitu.Sy scr Pribadi ngajak kawan2 @pppemudamuh jamaah @muhammadiyah seIndonesia stop beli Sari Roti,” tegasnya.
Menurut Dahnil, apa yang diserukannya itu merupakan bagian dari gerakan kesadaran konsumen untuk melawan arogansi korporat.
“Kasus SariRoti bagi bbrp orang adl Kasus remeh temeh tp bg Gerakan konsumen Kasus tsb alarm agar koorporasi kompatibel dg kebatinan Umum,” ungkapnya.
Dahnil menilai, apa yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang wajar, di mana pihak Sari Roti sudah dibeli produknya, justru bersikap tak sevisi dengan umat Islam.
“Dan Apa salahnya. Sy stop beli Sari Roti? Krn Korporasi tdk merasa satu visi dg perjuangan sy. #StopSariRoti,” tegasnya. [AW]