JAKARTA,(Panjimas.com) – Muhammad Aldhira, Inisiator Broadcast Gerakan Boikot Metro TV menilai ancaman Metro TV yang akan menempuh jalur hukum terhadap peserta aksi 212 yang dianggap mengintimidasi jurnalisnya saat meliput, adalah tindakan kesalahan.
Aldhira mengatakan bahwa upaya Metro TV justru akan merugikan diri sendiri, untuk itu dia membuat Gerakan Boikot Metro TV, dengan menghapus channel Metro TV dari layar kaca yang dimiliki umat Islam seluruh Indonesia.
“Bukannya mereka menyadari kesalahannya, bahkan malah melakukan upaya defensif akan melaporkan. Harusnya mereka mampu menghendel isu ini, membuat titik temu dengan umat Islam” katanya pada Panjimas, Selasa (6/12/2016).
Umat Islam yang dirugikan dalam pemberitaan, tidak bisa melakukan pembelaan lewat media. Menurut Aldhira, perlakuan umat Islam terhadap kru Metro TV pada aksi 212, bagian dari puncak kekesalan umat Islam, karena Metro TV sering menyudutkan pemberitaan terhadap umat Islam.
“Saya yakin pasti ada instruksi dari orang diatas, saya prihatin juga teman jurnalis di lapangan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, tapi ini juga harus jadi pembelajaran. Apa yang dilakukan redaksi Metro TV ini justru membahayakan kru yang di lapangan” ucapnya.
Aldhira yang ikut aksi 212, merasa terharu dengan kekuatan umat Islam. Untuk melawan bentuk kedholiman yang dilakukan Metro TV, menurut dia umat Islam bisa melakukan dengan cara memboikot media tersebut.
“Saya terharu terhadap kekuatan umat pada aksi kemarin, itu menunjukkan umat Islam bukanlah buih. Harapan saya dengan gerakan apa yang saya inisiasi ini, umat Islam sadar bahwa mereka tidak lemah. Walaupun media-media ini dikuasai kapitalis-kapitalis yang cenderung kontra dengan Islam. Namun masih bisa melawan, cara melawannya dengan boikot” tegasnya. [SY]