RIYADH, (Panjiams.com) – Sumber-sumber diplomatik Arab mengatakan bahwa Arab Saudi telah mengultimatum Mesir untuk memecat Menteri Luar Negeri-nya, Sameh Shoukry, sebagai syarat untuk mengakhiri sengketa antara Riyadh dengan Kairo, dilansir Arabi 21.
Sumber diplomatik mmenyebutkan bahwa Menlu Mesir Sameh Shoukry bertanggungjawab atas meningkatnya ketegangan antara kedua negara [Saudi-Mesir] setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, dan bahkan menuduh bahwa Wahhabisme Saudi adalah sumber terorisme.
Sumber diplomatik Arab juga mengkritik peran utama Sameh Shoukry dalam memperdalam keretakan antara Riyadh dan Kairo dengan menghadiri KTT Afrika-Arab yang diboikot oleh Kerajaan Saudi dan 7 negara Arab lainnya.
Sumber juga mengatakan bahwa Mesir telah menolak permintaan Arab Saudi untuk memecat Menlunya Sameh Shoukry, dan menyatakan bahwa masalah ini merupakan wilayah kedaulatan Mesir.
Seorang Profesor ilmu politik terkemuka di Universitas Kairo, Dr Hassan Nafaa menjelaskan bahwa Menteri Shoukry mewakili rezim Mesir dan pernyataan politiknya tidak menyatakan itu merupakan pendapat sendiri, namun sikap rezim As-Sisi.
Arab Saudi telah menyokong hampir $ 30 milyar dollat untuk mendukung rezim Presiden Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi sejak kudeta militer dilancarkan kepada Presiden, Mohamed Morsi. Namun, Mesir telah berpaling dari Arab Saudi pada beberapa isu sensitif termasuk soal konflik Yaman dan Suriah.
Arab Saudi telah meminta Mesir untuk mengirim pasukan darat untuk bergabung dengan pasukan koalisi Arab dalam pertempuran di Yaman, namun Kairo menolaknya.[IZ]