JAKARTA, (Panjimas.com) – Setelah aksi 212, kita harus kawal kasus Ahok dengan ketat. Tidak boleh lalai. Dapat berita salah satu JPU yang menuntut Ahok adalah seorang nasrani. Track recordnya mau kita periksa juga dan komentar-komentar pernyataan dia.
“Kita sedang kami pelajari, dan akan kami datang ke Jaksa Agung. Cari Jaksa yang senior, ghirah, mana penistaan dan bukan penistaan. Ini harus kita kawal. Kalau melihat jadwal, paling cepat 1 Minggu, semestinya harus disidang. Kita datangi ke Jaksa Agung apakah sudah ditetapkan ke Pengadilan.” Ujar Habib Riziq Shihab Ahad, (4/12).
Di Pengadilan kita juga sambangi untuk pastikan jadwalnya. Setiap agenda sidang kita wajib datang.
Di Kantor MUI sudah menyampaikan langsung ke Presiden, dan diajak bicara 4 mata dan sudah disampaikan secara langsung, kalau tidak mau ada aksi bela Islam 4, 5, 6, 7 maka perlu ada dialog dengan GNPF MUI. Kita akan siap dialog dan kami tidak takut dengan dialog. Kami persilahkan Presiden dan jajarannya, untuk dialog soal masalah kebangsaan dan kenegaraan.
Artinya kami sampaikan kepada pemerintah apa yang jadi problem bangsa ini. Jika pemerintah mampu menjawabnya dan tidak melanggar konstitusi, serta jika kami salah sangka maka kami akan minta maaf dan ikuti pemerintah. Jika pemerintah melanggar, maka kita akan luruskan. Jika pemerintah tidak mau dialog dan dengarkan jangan salahkan Aksi Bela Islam selanjutnya. Umat Islam tidak akan capek. Seorang mukmin itu tidak pernah kenyang, dan berhentinya kapan, entar kalau sudah masuk surga.
“Jadi jangan coba-coba, tahu-tahu pengadilan membebaskan Ahok. Maka saya teriak revolusi. Siap turun lagi. Jangan turun lagi di Istana, Monas, HI, langsung kita sambangi ke Gedung DPR/MPR. Itu rumah rakyat, boleh kan tidur disana.” Tegasnya.
Boleh rakyat datang, boleh rakyat duduk, boleh rakyat nginep. Maka dari sekarang saya nasehatkan kepada anak-anak muda jaga kesehatan.
“Kalau mau jihad jangan ngerokok mulu. Mau kuat, mau jihad, jangan ngerokok. Duit ngerokok ditabung buat nginep di DPR. Berhenti ngerokok kita kumpulin 3 bulan, dan datang ke DPR. Jadi tidak bisa tuduh anda yang bayarin. Itu duit rokok anda yang ditabung. Setuju?.[RN]