JAKARTA, (Panjimas.com) – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta turut serta dalam Aksi Bela Islam III di silang Monas, Jakarta. PWNU DKI juga turut mendirikan stan besar yang di dalamnya terdiri atas tim medis dan logistik. Karena itu, para pengurus pun terlihat sibuk membagikan minuman dan makanan kepada para peserta. Sejumlah kader Nahdliyin juga tidak lupa membersihkan jalan dari sampah dan kotoran.
Menurut Wakil Ketua PWNNU DKI, K.H. Munahar Muchtar, keterlibatan PWNU DKI pada Aksi Bela Islam III lebih kepada aksi kemanusiaan, apalagi perintah ini datang langsung dari Rois Syuriah PWNU DKI.
“Kita meyakini bahwa sebagian besar yang hadir pada hari ini adalah warga Nahdliyin. Apa salahnya kita sebagai tuan rumah semaksimal mungkin menyiapakan semaksimal mungkin kemampuan kita. Maka kita siapkan logistik yang ada termasuk para medis dan tim kebersihan. Kami lakukan ini tentu atas instruksi Rois Syuriah K.H. Mahfudz Asirun,” ujar Wakil Ketua PWNU DKI, KH. Munahar Muchtar kepada Islamic News Agency (INA), yang turut didampingi K.H. Mahfudz Asirun, usai do’a bersama dengan tuntutan penjarakan Ahok, Jum’at (2/12).
Munahar mengaku, keputusan PWNU DKI untuk terlibat dalam aksi ini dilakukan dua hari menjelang aksi. Meskipun ia mengetahui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah mengeluarkan pernyataan untuk tidak membawa simbol dan logo NU.
“Kita tidak melihat walaupun PB (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, red) pada hakikatnya melarang kita pasang umbul-umbul dan lain sebagainya, karena hakikatnya ini aksi kemanusiaan kita. Ibaratnya, kalau kita kasih makan anjing aja masuk sorga, apalagi ini kita kasih makan manusia,” terangnya.
Munahar menjelaskan bahwa NU, Muhammadiyah, dan Persis adalah saudara. Semua peserta aksi adalah saudara sesama muslim yang juga harus diperhatikan.
“Saya yakin ini punya keberkahan, mau Nahdliyin, Muhammadiyah, Persis, semuanya adalah saudara-saudara kita. Kita bersatu tujuan kita cuma satu. Penjarakan ahok. Titik,” tegasnya.
PWNU DKI Jakarta, ujar KH. Munahar, akan konsisten dengan tuntutan penjara bagi Ahok, meskipun kasus Ahok sudah dilimpahkan ke Kejaksaan.
“Tuntutan kita tetap satu, Ahok wajib masuk penjara. Kalau ada aksi bela Islam keempat, PWNU akan mengerahkan seluruh komponen yang ada sampai Ahok ditangkap masuk penjara,” ujar KH. Munhar yang didamping Rois Syuriah KH. Mahfudz Asirun. [RN/ Pizaro /INA]