SOLO, (Panjimas.com) – Tidak hanya di ibukota Jakarta, Aksi Bela 212 juga digelar dibeberapa daerah diantaranya di kota Solo. Dua ribu lebih umat Islam tampak memadati Jl Slamet Riyadi memanjang hingga 1 kilometer.
Masih mengusung tema bersama yaitu penjarakan Ahok, massa yang berasal dari berbagi elemen Islam seperti DSKS, Muhammadiyah, LUIS, FKAM, JAS, Al Islah dan masih banyak lagi melakukan longmarch dari Stadion Sriwedari hingga Bundaran Gladag.
Salah satu perwakilan dari PDM Muhammadiyah dalam orasinya menjelaskan bahwa sesuai undang-udang yang berlaku penista agama harus dihukum. Umat Islam di Indonesia sudah cukup bersabar dan patuh hukum, untuk itulah pemerintah harusnya segera menahan Ahok yang telah menista agama.
Sementara itu Pimpinan Al Irsyad Solo, Usatadz Ali Bazmul mengatakan negeri ini dibebaskan oleh orang-orang bersurban seperti Imam Bonjol ataupun Pangeran Diponegoro bukan seperti Ahok yang menista agama.
“Untuk itulah saatnya umat Islam bangkit dan bersatu untuk menuntut atas penistaan Agama yang dilakukan oleh Ahok.” Ungkap anggota MUI Kota Solo Komisi Fatwa tersebut.
Ustadz Wahyudin Wakil dari Ponpes Al Mukmin Ngruki berujar,
“Siapapun yang melecehkan dan menistakan Alquran maka akan berhadapan dengan Allah di hari kelak”
Acara aksi tersebut ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Sekjend LUIS, Yusuf Suparno.
“Dewan Syariah Kota Surakarta meminta kepada Kejagung untuk segera menahan Ahok, hal ini dikhawatirkan agar Ahok tidak mengulangi perbuatannya ataupun melarikan diri” tegasnya yang disambut pekikan takbir. [RN]