JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Bachtiar Nasir membeberkan pertemuan akhir pihaknya dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Dalam diskusi itu, GNPF MUI melontarkan laporan umat Islam terkait upaya penghadangan massa Aksi Bela Islam III oleh kepolisian.
“Kami berbicara dengan Ditlantas mengapa ada kesan dipersulit dan dihalang-halangi, dan Alhamdulillah ada solusi,” kata Bachtiar di aula AQL Center, Tebet, Jakarta, Kamis (01/12/2016).
Pimpinan AQL Center itu mengatakan, Kapolri mengaku sudah berusaha untuk tidak berkhianat dalam kesepakatan dengan GNPF MUI yang telah dibuat di kantor MUI, Senin (28/11/2016) lalu.
“Kapolri sebetulnya berusaha untuk tidak berkhianat. Ia mengatakan kepada anggotanya, ‘tolonglah jangan sampai hal-hal seperti ini saya yang kena lagi’,” tandas Bachtiar.
“Karena ada tagar ‘polisi berkhianat’,” pungkasnya meniru ucapan Kapolri.
Sebagaimana diketahui, massa dari berbagai daerah yang akan ikut Aksi Super Damai 212 itu dipersulit dan dihadang oleh aparat penegak hukum. [RN/M Fajar/INA]