YERUSALEM, (Panjimas.com) – Presiden Israel Reuven Rivlin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas bantuan Turki dalam upaya memadamkan kebakaran hutan yang merobek seluruh negeri zionis itu pekan lalu, demikian menurut sumber-sumber lokal, pada Ahad malam (27/11), dilansir Anadolu.
Kantor pers Presiden Israel menyatakan bahwa Presiden Rivlin dan Erdogan juga membahas hubungan antara kedua negara (Israel-Turki).
Erdogan mengatakan bahwa normalisasi hubungan antara Turki dan Israel merupakan suatu yang penting bagi kawasan Timur Tengah, dan kedua negara akan terus bekerja sama pada proyek gas alam, demikian pernyataan kantor kepresidenan Israel.
Untuk diketahui, Turki telah mengirimkan 3 pesawat pemadam kebakaran ke Israel pada hari Sabtu (26/11) untuk membantu memadamkan kebakaran hebat yang melanda seluruh negeri Yahudi itu, yang dimulai Selasa (23.11) pekan lalu, api berkobar melalui hutan, membakar ribuan rumah dan memaksa 60 ribu warga Israel mengungsi.
Menurut Jewish National Fund, bencana Kebakaran Israel itu telah menghancurkan paling tidak 7.500 are hutan, 2.700 are pemukiman kota, 569 rumah terbakar habis, 37 rumah hancur, 400 hunian tak berfungsi lagi, serta 700 rumah terimbas kebakaran.
Seperti diberitakan Panjimas sebelumnya, kebakaran hebat melanda Israel, PM Netanyahu mengemis bantuan internasional. Tercatat belasan negara dimintai bantuan oleh Israel, yakni Rusia, AS, Siprus, Turki, Italia, Spanyol, Bulgaria, Kroasia, Ukraina, Perancis, Yunani Rumania, Portugal, Hungaria, Ceko, Switzerland, Mesir, Yordania, Azerbaijan dan Palestina, dikutip dari The Algemeiner.
Erdogan-Rivlin Bahas RUU Anti-Adzan
Kedua Presiden itu, Rivlin-Erdogan berbicara melalui sambungan telepon, keduanya juga membahas RUU anti-Adzan Israel yang menyerukan larangan Masjid-Masjid di Yerusalem dan lingkungan sekitarnya untuk menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan Adzan.
RUU ini berlaku untuk semua agama di Israel tapi banyak pihak meyakini RUU ini ditujukan terhadap Masjid-Masjid yang mengumandangkan Adzan 5 kali sehari.
Bahkan juru bicara organisasi Wakaf Muslim dan Urusan Al-Aqsa menegaskan bahwa“ RUU pelarangan Adzan mencerminkan niat Israel untuk melakukan Yahudisasi kota suci Yerusalem.” pungkasnya.
Para pemimpin Palestina dan beberapa negara Muslim telah mengkritik keras RUU anti-Adzan itu sebagai pelanggaran hak untuk beribadah secara bebas.
Dalam pernyataan kantor kepresidenan Israel itu juga disebutkan bahwa Presiden Israel Rivlin meminta bantuan Erdogan untuk mengembalikan 2 mayat tentara Israel yang diduga dimiliki oleh organisasi perlawanan Palestina, Hamas di Gaza.
Ankara dan Tel Aviv menormalisasikan hubungan baru pada bulan Juni 2016, setelah ketegangan diplomatik selama 6 tahun pasca serangan tentara Israel terhadap Mavi Marmara kapal bantuan kemanusiaan Turki di bulan Mei 2010, pada saat itu pasukan Israel menewaskan 10 aktivis Turki yang berada di Mavi Marmara. [IZ]