JEDDAH, (Panjimas.com) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk keras deklarasi pembentukan pemerintah keselamatan nasional di Yaman oleh pemberontak Syiah Houthi, yang disebut ‘Dewan Tertinggi Politik” (Supreme Political Council).
Dalam sebuah pernyataannya, OKI menyatakan penolakannya terhadap pemerintahan yang tidak sah ini.
Selain itu OKI berpandangan bahwa deklarasi “Houthi” tersebut merupakan pelanggaran atas resolusi Dewan Keamanan dan upaya-upaya regional maupun internasional untuk menemukan solusi damai krisis Yaman, dengan tujuan mengakhiri penderitaan rakyat Yaman dserta membawa perdamaian dan stabilitas di negara itu.
Sekretaris Jenderal OKI, Dr. Yousef Al-Othaimeen menyatakan bahwa OKI berkomitmen untuk mendukung pemerintah yang sah di Yaman di bawah Presiden Abd Rabbo Mansur Hadi.
Al-Othaimeen mendesak semua pihak Yaman untuk merespons secara efektif Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed, demi mencapai solusi konsensual atas krisis Yaman, berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, Gulf Initiative (Inisiatif Negara Teluk Arab) dan mekanisme-mekanisme pelaksanaannya, disamping mempertimbangkan hasil ”Konferensi Dialog Nasional” Yaman.
Sekjen OKI juga memperingatkan pemberontak Syiah Houthi dan pendukung Ali Andullah Saleh untuk tidak memaksakan tuntutan bermasalah dengan deklarasi itu.
Upaya-upaya pemberontak Houthi dan milis pro-Saleh menurut Sekjen OKI telah menghambat upaya untuk menemukan solusi damai dengan berusaha memaksakan situasi “fait accompli” sedemikian rupa untuk melemahkan legitimasi yang diakui secara internasional.
Dr. Yousef Al-Othaimeen juga menegaskan posisi dan sikap yang berprinsip dari OKI dalam mendukung kesatuan, stabilitas dan integritas wilayah Yaman.[IZ]