DAMASKUS, (Panjimas.com) – Situs resmi Kementerian Informasi Suriah diblokir dan dihentikan layanannya setelah situs resmi informasi pemerintahan Assad itu mengumumkan berita, melalui halaman Facebook-nya, yang menyebutkan bahwa Presiden Bashar Al-Assad diracun dan menderita penyakit menular berbahaya, dilansir Middle East Monitor.
Berita yang dirilis melalui akun resmi Facebook Kementerian Informasi Suriah itu segera dikecam oleh para pendukung rezim Assad sebagai berita palsu.
Kementerian Informasi Suriah kemudian buru-burur menyatakan bahwa potongan berita tentang dugaan pembunuhan Assad benar-benar palsu dan berita itu diterbitkan setelah situs resmi Kementerian diretas,
Pihak Kominfo Suriah juga menambahkan bahwa kantor berita resmi pemerintahan Assad, SANA News Agency, belum menerima informasi apapun tentang hal ini.
“Dokter-Dokter Kepresidenan berusaha untuk menyelamatkan hidupnya [Assad]”, demikian menurut potongan berita yang diklaim palsu itu.
Berita tentang masalah kesehatan Assad telah menyebar setelah postingan itu, sehingga menyebabkan kebingungan di kalangan pemerintah, militer dan dunia media sosial.
“Jerusalem Post” mencatat bahwa pada hari Senin (28/11), pesan pengumuman yang menyebutkan Assad diracun, belum dihapus dari situs Kementerian Informasi Suriah. Tidak jelas apakah ini karena alasan teknis atau upaya-upaya dari otoritas untuk mencari pihak yang bertanggung jawab. [IZ]