TASIKMALAYA, (Panjimas.com) – Meskipun Polri dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-MUI) sepakat mencabut larangan pada organda yang mengangkut peserta Aksi 212 di Jakarta tak menyurutkan peserta Aksi Bela Islam III asal Ciamis Jawa Barat tetap berjalan kaki menuju Jakarta.
Koordinator aksi, Ecep Saepul Ruhiyat menjelaskan, alasan aksi jalan kaki itu bukan karena disebabkan pelarangan angkutan, akan tetapi untuk menunjukkan bahwa umat Islam akan melakukan apapun untuk membela agamanya.
“Ketika permasalahan hukum yang menyangkut dengan penistaan agama, penistaan Al-Quran, penistaan Rasulullah dan penistaan Allah Subhanahu Wata’ala, maka kami siap membela dengan segala kekuatan yang kami miliki,” tegas Ecep Saepul Ruhiyat kepada Islamic News Agency (INA) di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Rajapolah, Tasikmalaya, Senin (28/11/2016) siang.
“Siapa pun yang berani menistakan agama Islam maka akan berhadapan dengan seluruh umat Islam,” sambung Ecep.
“Kami akan tetap melanjutkan ini namun tentu kami mengecek kesiapan para peserta. Kami akan estafetkan, yang anak-anak yang sudah kelelahan akan diistirahatkan dulu dan akan digantikan oleh kaum muslimin dari Tasikmalaya,” katanya kepada jaringan berita yang diinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU) ini.
Selain itu, Ecep menambahkan, aksi jalan kaki warga Ciamis ke Jakarta dalam Aksi Bela Islam III ini juga sebagai wujud solidaritas kaum Muslimin di berbagai belahan dunia yang dianiaya. Termasuk kekerasan terhadap etnis Muslim Rohingya di Myanmar, Palestina, Suriah dan lain-lain.
“Gerakan ini juga sebagai wujud solidaritas kami atas saudara kami di Myanmar, Palestina, Suriah dll. Kita akan mewakafkan diri kita untuk membela agama ini,” pungkasnya.
Saat ini peserta aksi jalan kaki telah melanjutkan perjalanannya setelah semalam beristirahat di Pos 1 Pondok Pesantren Miftahul Huda. Dan akan beristirahat lagi di pos 3 Malangbong, Garut.
Aksi jalan kaki ini banyak mengejutkan berbagai pihak setelah foto dan videonya menjadi viral di media sosial. Sampai berita ini ditulis, sepanjang perjalanan, peserta mendapat sambutan baik dari masyarakat.[RN/ Dadang Mustofa, Ally Muhammad Abduh/INA]