DAMASKUS, (Panjimas.com) – Tentara Assad dan milisi-milisi yang didukung oleh rezim Syiah Iran pada hari Ahad (27/11) menyerbu dan menguasai 5 Distrik kubu Oposisi di Timur Aleppo, demikian menurut sumber-sumber lokal, seperti dilansir AA.
Ahmet Karaali, juru bicara Ahrar al-Sham, mengatakan bahwa pasukan oposisi mundur dari Distrik-Distrik di Aleppo timur setelah 3 hari pertempuran melawan milisi-milisi yang disokong Iran.
Ribuan warga sipil terpaksa melarikan diri ke pedalaman kota selama penarikan pasukan oposisi, imbuhnya.
Sementara itu, Jubir Ahrar al-Sham itu juga menekankan bahwa pertempuran masih berlangsung di Distrik al-Sahur, Ahmet Karaali membantah klaim pasukan rezim Assad telah menguasai daerah itu.
Jika pasukan rezim Assad berhasil menguasai Distrik al-Sahur, wilayah Opsisi yang dikepung dan diblokade militer Assad akan terbagi menjadi wilayah utara dan selatan.
Pasukan kurdi PYD / PKK juga melakukan serangan di kawasan itu, kata pejabat pertahanan sipil Suriah Ibrahim Ebu Leys.
Lebih dari 508 warga sipil dilaporkan tewas dan 1.871 korban lainnya terluka akibat serangan-serangan rezim Assad di Aleppo timur sejak pertengahan November.
Dalam 10 hari terakhir, semua Rumah Sakit dan fasilitas medis berhenti beroperasi karena serangan terus dilancarkan pasukan Assad, sementara itu pembelajaran di sekolah-sekolah juga terganggu.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]